Codex Gigas, bagi banyak orang, Alkitab iblis Tahukah Anda?
Codex Gigas, juga dikenal sebagai Devil's Bible, adalah manuskrip menarik yang menonjol dalam sejarah karena ukurannya yang sangat besar dan legenda asal muasalnya yang misterius. Naskah ini, yang dianggap sebagai buku terbesar pada Abad Pertengahan, dibuat pada abad ke-13 dan terus memikat para cendekiawan dan orang-orang yang penasaran hingga saat ini.
Hal pertama yang menarik perhatian Anda tentang Codex Gigas adalah ukuran fisiknya. Dengan tinggi kurang lebih satu meter, lebar 50 sentimeter, dan tebal 22 sentimeter, buku ini tidak hanya besar, tetapi juga sangat berat, dengan berat hampir 75 kilogram. Halamannya, terbuat dari kulit binatang, berjumlah 320 halaman, meski diyakini awalnya lebih banyak. Ukuran yang belum pernah terjadi sebelumnya ini membuatnya mendapat julukan "Gigas", yang merupakan bahasa Latin untuk "raksasa".
Namun yang benar-benar membuat Codex Gigas memiliki aura misteri dan kegelapan adalah legenda yang terkait dengan penciptaannya. Menurut legenda ini, naskah tersebut ditulis dalam satu malam oleh seorang biksu yang dijatuhi hukuman dikurung hidup-hidup karena kejahatannya. Dalam upaya putus asa untuk menyelamatkan nyawanya, biksu tersebut bersumpah untuk menciptakan dalam satu malam sebuah buku yang berisi semua pengetahuan manusia. Menyadari bahwa tugasnya tidak mungkin, dia meminta bantuan iblis, yang menyelesaikan pekerjaannya dengan imbalan jiwa biksu tersebut. Legenda ini diperkuat oleh salah satu gambar paling ikonik dan mengganggu dalam manuskrip: ilustrasi setan berukuran besar dan unik.
Isi Codex Gigas sangat beragam dan luas. Ini mencakup Alkitab versi Vulgata Latin lengkap, serta teks tentang pengusiran setan, pengobatan, sejarah lokal, dan bahkan mantra magis. Perpaduan antara hal-hal yang sakral dan yang profan telah berkontribusi pada mistik yang menyelimuti kitab tersebut. Selain itu, buku ini berisi teks legenda urban, formula magis, dan kisah sejarah, yang menunjukkan beragamnya minat dan pengetahuan penulisnya.
Gaya kaligrafi Codex Gigas adalah salah satu daya tariknya. Penulisannya seragam dan teliti, sehingga beberapa ahli berpendapat bahwa ini adalah karya seorang juru tulis, suatu prestasi yang mengesankan mengingat panjang dan kerumitan teksnya. Keseragaman tulisan ini semakin mengobarkan legenda penciptaan supranaturalnya.
Selama berabad-abad, Codex Gigas telah menyebar ke berbagai tempat dan tangan. Awalnya di sebuah biara di Bohemia (sekarang Republik Ceko), tetapi selama bertahun-tahun telah melewati berbagai perpustakaan dan koleksi, selamat dari perang dan bencana. Saat ini berada di Perpustakaan Nasional Swedia di Stockholm, dan menjadi objek studi dan kekaguman.
Codex Gigas bukan hanya sebuah buku; Ini adalah sebuah teka-teki, sebuah karya seni dan bukti kompleksitas pemikiran manusia dan ketertarikannya pada hal-hal yang tidak diketahui. Perpaduan antara teks keagamaan, ilmu pengetahuan, dan ilmu gaib, serta legenda asal usulnya dan kehadiran fisiknya yang mengesankan, menjadikannya salah satu keajaiban paling menarik dalam sejarah abad pertengahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H