Perjalanan Tidak Biasa Melalui Rasa Teraneh di Dunia" Ini aku beritahu kamu!
Di setiap sudut dunia, gastronomi mencerminkan sejarah, budaya, dan semangat suatu masyarakat. Dari hidangan yang menantang selera petualang hingga resep kuno, makanan adalah jendela menuju tradisi dan cerita di setiap tempat. Dalam perjalanan kuliner ini, kita akan menjelajahi beberapa hidangan paling tidak biasa dari berbagai budaya dan menemukan asal usul sejarahnya yang menakjubkan.
• Haggis: Jantung Skotlandia
Kita mulai di dataran tinggi Skotlandia dengan haggis, hidangan yang merangkum esensi kelangsungan hidup dan daya cipta Skotlandia. Terbuat dari jeroan domba yang dicampur dengan oat dan rempah-rempah, dimasak di dalam perut hewan, haggis berakar dari kebutuhan untuk memanfaatkan seluruh bagian hewan. Berasal dari zaman Romawi, hidangan ini adalah jendela ke masa lalu di mana tidak ada yang terbuang sia-sia.
• Casu Marzu: Keju Hidup dari Sardinia
Kami pergi ke Sardinia untuk mencoba casu marzu, keju yang secara harfiah berarti 'keju busuk'. Keju khas ini, yang dipenuhi larva lalat hidup, disukai karena rasanya yang kuat. Asal usulnya hilang seiring berjalannya waktu, namun mencerminkan tradisi kuno Sardinia dalam memanfaatkan sumber daya lokal, menciptakan cita rasa unik yang menantang batas-batas gastronomi konvensional.
• Surströmming: Ikan Fermentasi dari Swedia
Di pantai utara Swedia, kita menemukan surströmming, ikan haring fermentasi yang terkenal karena baunya yang menyengat. Asal usulnya berasal dari Zaman Viking, ketika kebutuhan untuk mengawetkan makanan untuk musim dingin yang panjang dan perjalanan laut membuat orang Swedia kuno mengembangkan metode fermentasi. Hidangan ini merupakan bukti rekayasa kuliner bangsa Viking untuk bertahan dalam kondisi ekstrim.
• Century Egg: Telur Milenium Tiongkok
Di Tiongkok, telur abad adalah makanan lezat yang menantang persepsi Barat mengenai rasa dan tekstur. Diawetkan selama berbulan-bulan dalam campuran tanah liat, abu dan kapur, telur-telur ini memiliki rasa yang kompleks dan penampilan yang unik. Sejarah mereka dimulai pada Dinasti Ming, menurut legenda, mereka ditemukan secara tidak sengaja, memberikan gambaran sekilas tentang praktik pengawetan makanan di Tiongkok kuno.
• Fugu: Seni Berbahaya Jepang
Terakhir, kami tiba di Jepang untuk membicarakan tentang fugu, ikan buntal terkenal yang persiapannya tidak tepat bisa berakibat fatal. Seni menyiapkan fugu adalah tradisi yang berasal dari zaman Tokugawa dan mencerminkan estetika keindahan dan bahaya Jepang, dimana kenikmatan makanan terjalin dengan rasa hormat dan ketakutan terhadap alam.
Hidangan ini, selain rasa dan teksturnya, adalah kisah yang dapat dimakan yang membawa kita pada perjalanan melintasi ruang dan waktu. Mereka menunjukkan kepada kita bagaimana budaya, ketika dihadapkan pada tantangan dan peluang, telah menciptakan makanan lezat yang menjadi jendela jiwa mereka. Inti dari setiap hidangan yang tidak biasa ini terdapat pelajaran tentang sejarah, geografi, dan jiwa manusia, yang mengingatkan kita bahwa gastronomi adalah perjalanan penemuan yang berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H