Sekarang, mari kita bicara tentang kenyataan. Kita semua pernah mengalami saat-saat yang tidak kita banggakan—saat-saat kita kehilangan kesabaran, membentak orang yang kita sayangi, atau menyerah pada kemalasan. Bagaimana jika anak Anda tidak hanya meniru perilaku ini, tetapi juga membesar-besarkannya?
Bayangkan anak Anda mengamuk karena ketidaknyamanan sekecil apapun, seperti saat Anda membiarkan emosi menguasai Anda setelah seharian bekerja keras. Atau mungkin mereka meniru kebiasaan Anda makan sekotak es krim karena stres setelah seharian bekerja keras di sekolah. Tiba-tiba, Anda menyadari—Anda mungkin sudah selesai!
Kesempatan untuk Berkembang
Tapi tunggu dulu—sebelum Anda panik, ada hikmahnya. Eksperimen pikiran ini bukan hanya tentang membayangkan skenario terburuk; ini adalah kesempatan yang kuat untuk refleksi diri. Melihat potensi kekurangan Anda yang diperbesar pada anak Anda bisa menjadi peringatan. Ini adalah kesempatan untuk membuat perubahan dalam perilaku Anda sendiri, dengan mengetahui bahwa Anda tidak hanya memperbaiki diri sendiri tetapi juga memberikan contoh yang lebih baik bagi anak Anda.
Anda mungkin mendapati diri Anda menjadi lebih sabar, lebih berhati-hati, dan lebih tangguh—mengetahui bahwa mata kecil selalu mengawasi. Dan dengan melakukannya, Anda menciptakan lingkaran umpan balik positif di mana anak Anda menangkap perilaku baru yang lebih baik ini.
Kesimpulan: Aman atau Selesai?
Jadi, apakah Anda aman atau sudah selesai? Sebenarnya, Anda mungkin sedikit dari keduanya—sama seperti orang lain. Kita semua memiliki kualitas yang kita banggakan dan sifat yang tidak ingin kita warisi dari anak-anak kita. Namun, keindahan mengasuh anak terletak pada perjalanan pertumbuhan—baik untuk Anda maupun anak Anda.
Ingat, mengasuh anak bukan tentang menjadi sempurna. Ini tentang berusaha menjadi versi terbaik dari diri Anda sendiri, tidak hanya demi diri Anda sendiri tetapi demi cermin kecil Anda yang mengawasi dan mempelajari setiap langkahnya. Jadi lain kali Anda mendapati diri Anda dalam situasi yang kurang ideal, tarik napas dan tanyakan, Apa yang saya inginkan dari anak saya? Anda mungkin mendapati diri Anda lebih condong ke arah aman daripada selesai—dan membesarkan anak yang suatu hari akan berterima kasih atas hal itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H