Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Ketika Terjadi Masalah Antara Orang Tua dan Anak: Tanggung Jawab Orang Tua untuk Memperbaikinya

12 September 2024   07:46 Diperbarui: 12 September 2024   07:50 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Orang Tua dan anaknya, sumber:Pixabay)

Ketika Terjadi Masalah Antara Orang Tua dan Anak: Tanggung Jawab Orang Tua untuk Memperbaikinya

Dalam hubungan yang rumit antara orang tua dan anak, konflik dan kesalahpahaman tidak dapat dihindari. Masalah-masalah ini dapat berkisar dari perselisihan kecil hingga keretakan emosional yang lebih dalam yang, jika tidak diselesaikan, dapat merusak ikatan antara orang tua dan anak. Ketika masalah muncul, penting untuk menyadari bahwa merupakan tanggung jawab orang tua untuk mengatasi dan memperbaiki masalah-masalah ini. Selain itu, jika orang tua tidak pernah ada dalam kehidupan anak mereka, tanggung jawab berada pada mereka untuk mengambil langkah-langkah aktif untuk kembali berintegrasi dengan dunia anak mereka.

Peran Orang Tua dalam Penyelesaian Konflik

Anak-anak, pada dasarnya, masih berkembang secara emosional, mental, dan sosial. Pemahaman mereka tentang dunia dan reaksi mereka terhadapnya sebagian besar dibentuk oleh bimbingan yang mereka terima dari orang tua mereka. Ketika konflik muncul, sering kali karena seorang anak berjuang untuk menavigasi emosi atau situasi yang tidak dapat mereka pahami atau atasi sendiri sepenuhnya.

Dalam situasi seperti itu, sangat penting bagi orang tua untuk memimpin dalam menyelesaikan masalah. Ini berarti menghadapi situasi dengan empati, kesabaran, dan kemauan untuk mendengarkan. Daripada bereaksi karena frustrasi atau marah, orang tua harus berusaha memahami akar masalah dari sudut pandang anak mereka. Pendekatan ini tidak hanya membantu menyelesaikan masalah langsung tetapi juga memperkuat hubungan orang tua-anak dalam jangka panjang.

Orang tua harus ingat bahwa peran mereka bukan hanya untuk mendisiplinkan atau mengoreksi tetapi juga untuk memelihara dan mendukung. Ketika orang tua meluangkan waktu untuk mengatasi masalah dengan anak mereka, mereka mengajarkan keterampilan hidup yang berharga seperti komunikasi, empati, dan pemecahan masalah. Ini adalah pelajaran yang akan bermanfaat bagi anak sepanjang hidup mereka.

Tanggung Jawab Rekonsiliasi

Dalam situasi di mana orang tua tidak ada dalam kehidupan anak, baik karena perpisahan, perceraian, atau keadaan lain, tanggung jawab untuk memperbaiki hubungan sepenuhnya berada di pundak orang tua. Orang tua yang tidak ada tidak dapat mengharapkan anak untuk menjembatani kesenjangan atau memulai rekonsiliasi. Anak mungkin merasa terluka, ditinggalkan, atau kesal, dan emosi ini dapat menciptakan penghalang yang hanya dapat dihancurkan oleh orang tua melalui upaya yang konsisten dan perhatian yang tulus.

Untuk kembali berintegrasi dalam kehidupan anak, diperlukan kesabaran dan kemauan untuk menerima tanggung jawab atas masa lalu. Ini berarti mengakui rasa sakit atau kebingungan yang mungkin disebabkan oleh ketidakhadiran dan berkomitmen untuk hadir dan menjadi kekuatan positif dalam kehidupan anak di masa depan. Proses ini tidak selalu mudah, dan mungkin perlu waktu untuk membangun kembali kepercayaan. Namun, adalah tugas orang tua untuk terus berusaha dan membuktikan kepada anak mereka bahwa mereka berkomitmen untuk berada di sana, tidak hanya dalam kata-kata tetapi juga dalam tindakan.

Dampak Keterlibatan Orang Tua

Keterlibatan orang tua dalam kehidupan anak merupakan landasan bagi perkembangan dan kesejahteraan anak. Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki orang tua yang aktif dan suportif cenderung lebih berhasil secara akademis, memiliki harga diri yang lebih tinggi, dan mengembangkan keterampilan sosial yang lebih baik. Sebaliknya, ketidakhadiran orang tua dapat menyebabkan perasaan ditinggalkan, prestasi akademis yang lebih rendah, dan kesulitan dalam menjalin hubungan.

Bagi orang tua yang tidak pernah hadir, kembalinya anak ke dalam kehidupan mereka dapat berdampak signifikan pada kesehatan emosional dan psikologis anak. Hal ini dapat membantu mengisi kekosongan dan memberikan stabilitas serta bimbingan yang mungkin tidak dimiliki anak. Namun, penting bagi orang tua untuk mendekati proses ini dengan kepekaan, memahami bahwa anak mungkin telah membangun pertahanan emosional atau memendam perasaan marah atau tidak percaya. Peran orang tua adalah dengan sabar mengatasi emosi-emosi ini bersama anak mereka, menawarkan kepastian dan konsistensi.

Melangkah Maju Bersama

Hubungan antara orang tua dan anak adalah salah satu ikatan paling penting yang akan pernah dialami seseorang. Hubungan ini membentuk siapa kita, bagaimana kita memandang dunia, dan bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain. Ketika masalah muncul, menjadi tanggung jawab orang tua untuk mengatasinya, menjadi kekuatan penuntun yang memimpin jalan menuju penyelesaian dan penyembuhan.

Bagi orang tua yang tidak pernah hadir, jalan menuju rekonsiliasi mungkin menantang, tetapi itu adalah perjalanan yang layak ditempuh. Dengan melangkah maju dan mengambil tanggung jawab, orang tua tidak hanya memperbaiki hubungan dengan anak mereka tetapi juga memberikan contoh akuntabilitas, cinta, dan ketekunan. Pada akhirnya, upaya untuk memperbaiki dan memelihara ikatan orangtua-anak akan menciptakan hubungan yang lebih kuat dan lebih sehat yang menguntungkan kedua belah pihak, serta membuka jalan bagi masa depan yang lebih cerah bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun