Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menyibak Misteri Tersembunyi Taman Nasional Tikal di Guatemala

7 September 2024   05:13 Diperbarui: 7 September 2024   05:13 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beranikah Anda mengungkap misteri tersembunyi Taman Nasional Tikal? Di sini saya memberitahu Anda!

Taman Nasional Tikal, yang terletak di jantung hutan Peten di Guatemala, bukan hanya sebuah situs reruntuhan Maya yang megah, namun sebuah labirin misteri dan cerita yang terbungkus dalam ketebalan hutan. Situs Warisan Dunia UNESCO ini adalah rumah bagi beberapa bangunan Maya paling mengesankan yang dilestarikan selama berabad-abad, namun di luar kemegahan arsitekturnya yang nyata, Tikal menawarkan rahasia yang jarang diketahui yang akan memikat setiap pelancong yang gemar berpetualang dan budaya. 

Salah satu fakta yang paling sedikit diungkapkan adalah bahwa Tikal adalah salah satu pusat kota terbesar peradaban Maya pada periode klasik. Meskipun saat ini kita dapat mengagumi bangunan-bangunan megahnya, pada masa kejayaannya, banyak dari bangunan-bangunan ini dicat dengan warna merah cerah, putih dan kuning, sesuatu yang sulit dibayangkan jika Anda melihat batu-batunya yang sudah usang seiring berjalannya waktu. 

Selain itu, menarik untuk mengetahui bahwa Tikal memiliki sejumlah besar mural dan prasasti yang belum sepenuhnya dipelajari, menyembunyikan kisah-kisah raja dan pertempuran yang menunggu untuk diuraikan. Bagi wisatawan yang tertarik dengan keanekaragaman hayati, Tikal adalah surga sejati, terletak di tengah cagar biosfer yang merupakan rumah bagi beragam flora dan fauna, termasuk jaguar dan ratusan spesies burung. 

Berjalan melalui Tikal bukan hanya pelajaran sejarah, tetapi juga menyelami alam yang hampir tidak berubah sejak zaman pra-Columbus. Namun mengunjungi Tikal memerlukan perencanaan yang matang. Disarankan untuk membawa air secukupnya dan pelindung sinar matahari, serta mengenakan pakaian yang sesuai untuk berjalan melalui jalur hutan.

Waktu terbaik untuk berkunjung adalah saat musim kemarau, antara bulan November hingga April, saat cuaca lebih sejuk dan akses jalan tidak terlalu rumit. Selain itu, memulai hari Anda lebih awal tidak hanya membantu menghindari panas terik di siang hari, namun juga meningkatkan peluang Anda untuk melihat satwa liar saat mereka paling aktif.

Terakhir, bagi mereka yang menginginkan pengalaman lebih dalam, dimungkinkan untuk tinggal di taman atau di dekatnya untuk menikmati matahari terbit dari puncak piramida, sebuah pengalaman mistis yang membawa pengunjung mana pun ke zaman keemasan bangsa Maya. Taman Nasional Tikal tidak hanya menjadi saksi kehebatan peradaban Maya, namun juga merupakan pintu gerbang menuju masa lalu penuh teka-teki yang masih bergema dalam keagungan kuil-kuilnya dan dalam bisikan hutan yang mengelilinginya. 

Setiap langkah di tempat ini merupakan ajakan untuk membayangkan seperti apa kehidupan di masa jayanya, meninggalkan bekas yang tak terhapuskan di hati setiap pelancong yang bertualang mengungkap rahasianya. Mengunjungi Tikal lebih dari sekedar perjalanan; Ini adalah hubungan mendalam dengan sejarah dan alam dalam bentuknya yang paling murni.

.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun