Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menelusuri Jejak Sejarah Ketahanan dan Arsitektur Kastil Himeji di Jepang

4 September 2024   11:04 Diperbarui: 4 September 2024   11:10 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Kastil Himeji di Jepang, sumber: iStock)

Tahukah anda sejarah benteng yang tidak pernah ditaklukkan? Jelajahi Kastil Himeji di Jepang. 

Kastil Himeji, yang dikenal sebagai "Bangau Putih" karena strukturnya yang megah dan elegan, merupakan bukti arsitektur feodal Jepang, dan sejarahnya penuh dengan misteri, ketahanan, dan keindahan. Terletak di kota Himeji, Prefektur Hyogo, kastil ini tidak hanya salah satu kastil yang paling terpelihara di Jepang, tetapi juga salah satu yang tertua, dengan sejarah lebih dari 400 tahun. 

Namun, yang membedakan Kastil Himeji dari kastil lainnya adalah, selama berabad-abad, kastil tersebut tidak pernah ditaklukkan atau dihancurkan, bahkan selama masa paling bergejolak dalam sejarah Jepang. Kastil ini awalnya dibangun pada tahun 1333 oleh Akamatsu Norimura, seorang penguasa feodal kuat yang mendirikan benteng di puncak Bukit Himeyama. 

Seiring waktu, benteng ini diperluas dan dibangun kembali beberapa kali, terutama selama periode Azuchi-Momoyama (1573-1603) di bawah kepemimpinan Toyotomi Hideyoshi dan kemudian di bawah pengawasan Ikeda Terumasa, seorang daimyo penting yang mengkonsolidasikan penampilannya saat ini. 

Pada masa inilah kastil memperoleh tembok putih khas dan sistem pertahanan yang kompleks. Yang membuat Kastil Himeji menarik bukan hanya arsitekturnya, namun juga kemampuannya menahan upaya penyerangan. Sepanjang sejarahnya, kastil ini menyaksikan banyak pertempuran, namun tidak pernah jatuh ke tangan musuh. 

Pertahanannya dirancang secara strategis, dengan banyak tembok dan menara, lorong-lorong labirin, dan gerbang yang dijaga ketat, membuatnya hampir tidak bisa ditembus. Selain itu, tata letak kastil dirancang untuk membingungkan penyerang, memaksa mereka mengambil rute yang lebih panjang dan terbuka, sementara pemain bertahan dapat menyerang dari posisi aman.

Selama zaman Edo, kastil ini berfungsi sebagai pusat administrasi dan tidak menghadapi konflik besar, sehingga berkontribusi terhadap pelestariannya. Bahkan selama Perang Dunia II, ketika banyak kota di Jepang hancur akibat pemboman, Kastil Himeji secara ajaib selamat dari kehancuran. Dikatakan bahwa sebuah bom jatuh di dekat kastil tetapi tidak meledak, sehingga strukturnya tetap utuh. 

Saat ini, Kastil Himeji menjadi simbol ketahanan dan keanggunan arsitektur Jepang. Pada tahun 1993, tempat ini dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO, mengakui nilai budaya dan sejarahnya. Dengan 83 bangunannya, termasuk gudang, gerbang, dan menara, kastil ini merupakan keajaiban teknik yang terus dikagumi karena kompleksitas dan keindahannya. 

Mengunjungi Kastil Himeji seperti kembali ke masa lalu. Berjalan melalui lorong-lorongnya dan menaiki tangga kayunya, orang dapat membayangkan kehidupan di Jepang yang feodal, dengan samurai yang mengawasi dari menara dan para penguasa feodal merencanakan strategi mereka di ruang dalam. Ketenangan tempat tersebut, dipadukan dengan kehadirannya yang mengesankan, meninggalkan kesan yang tak terhapuskan bagi semua orang yang mengunjunginya. 

Kastil Himeji lebih dari sekadar bangunan pertahanan; Ini adalah simbol ketahanan dan kemampuan manusia untuk menciptakan sesuatu yang bertahan selama berabad-abad. Sejarahnya sebagai kastil yang tak pernah ditaklukkan merupakan legenda yang terus hidup, menginspirasi mereka yang ingin memahami kecerdikan dan keindahan masa lalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun