Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pulau Sable, Makam Atlantik di Kanada

4 September 2024   08:10 Diperbarui: 4 September 2024   08:58 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahukah Anda bahwa Pulau Sable di Kanada dikenal sebagai pemakaman Atlantik untuk bangsa kapalnya?

Di tengah liarnya Samudera Atlantik, sekitar 300 kilometer tenggara pantai Nova Scotia, Kanada, terletak sebidang tanah tipis yang disebut Pulau Sable. Dikenal dengan bentuknya yang memanjang dan bukit pasir keemasan, sebidang tanah kecil ini adalah tempat yang dikelilingi misteri dan tragedi. Selama berabad-abad, Pulau Sable telah mendapatkan reputasi yang menyeramkan sebagai "Makam Atlantik", karena banyaknya kapal karam yang terjadi di perairan berbahaya tersebut. 

Faktanya, diperkirakan lebih dari 350 kapal telah menemukan tujuan akhir mereka di pasir berbahaya yang mengelilingi pulau tersebut. Sejarah Pulau Sable penuh dengan kisah para pelaut malang yang terdampar di pantai oleh badai dahsyat dan arus yang tak kenal ampun. Pada abad ke-18, kapal-kapal yang menuju Amerika Utara dari Eropa sering kali dikejutkan oleh gumuk pasir yang mengelilingi pulau, yang tidak terlihat hingga semuanya terlambat.

Pergeseran gundukan pasir ini, ditambah dengan seringnya kabut yang menyelimuti wilayah tersebut, telah menyebabkan banyak tragedi selama bertahun-tahun. Sisa-sisa bangkai kapal yang karam, meski sudah banyak yang hilang, masih bisa ditemukan terkubur di pasir, menjadi saksi bisu masa lalu yang penuh musibah. Namun bukan hanya bangkai kapal yang berkontribusi terhadap reputasi Pulau Sable. Ada juga cerita tentang hantu yang dikatakan berkeliaran di bukit pasir yang sepi pada malam berkabut. 

Legenda-legenda ini telah diturunkan dari generasi ke generasi, menambah daya tarik terhadap tempat terpencil ini. Di antara cerita yang paling terkenal adalah tentang seorang wanita bernama "The Grey Lady", yang konon arwahnya masih mencari kekasihnya yang hilang di laut. Meskipun kisah-kisah ini tidak memiliki bukti kuat, kisah-kisah tersebut telah menangkap imajinasi banyak orang dan menambah aura misteri pada lanskap yang sudah penuh teka-teki ini. Terlepas dari sejarah kelamnya, Pulau Sable juga merupakan tempat dengan keindahan dan kehidupan yang mengejutkan. 

Ini adalah rumah bagi populasi unik kuda liar, yang telah berkeliaran bebas di pulau ini selama lebih dari 250 tahun. Kuda-kuda ini, keturunan hewan yang dibawa oleh pemukim Eropa, telah mengembangkan adaptasi khusus terhadap lingkungan pulau yang tidak ramah. Selain itu, pulau ini berfungsi sebagai tempat perlindungan penting bagi burung dan anjing laut yang bermigrasi, menjadikannya tempat yang sangat penting secara ekologis. 

Saat ini, Pulau Sable dilindungi sebagai taman nasional, dan kunjungan dikontrol secara ketat untuk melestarikan ekosistemnya yang rapuh. Meskipun pulau ini dapat dikunjungi, hanya sejumlah orang yang mengunjunginya setiap tahun, sehingga menjaga misteri dan pesona pulau ini. Bagi mereka yang berhasil menginjakkan kaki di atas pasirnya, pengalaman tersebut sangat menawan dan menakjubkan, perpaduan antara keindahan alam dan kenangan masa lalu yang tragis. 

Pulau Sable adalah tempat di mana sejarah, misteri, dan alam terjalin dengan cara yang unik. Dikenal sebagai "Makam Atlantik", pulau ini telah menyaksikan banyak kapal karam dan merupakan rumah bagi legenda yang bertahan dari waktu ke waktu. Meski aksesnya terbatas, namun pengunjung pasti akan terharu dengan suasana mistis dan keindahan alamnya. Tempat di mana masa lalu masih ada, terkubur di pasir dan mengambang di kabut, menunggu untuk ditemukan oleh mereka yang berani menelusuri rahasianya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun