Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menelusuri Sejarah dan Misteri Pilar Hercules di Selat Gibraltar

26 Agustus 2024   18:57 Diperbarui: 26 Agustus 2024   20:45 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Pilar Hercules di Selat Gibraltar, sumber: iStock)

Tahukah Anda bahwa ada formasi batu yang menandai Ekstrim dunia? Menelusuri Pilar Hercules di Selat Gibraltar.

Di pertemuan dua benua, tempat perairan Mediterania bertemu dengan Atlantik yang luas, berdiri dua tiang batu megah yang telah memikat imajinasi generasi selama ribuan tahun. Inilah Pilar Hercules yang legendaris, dua formasi alam yang terletak di ujung Selat Gibraltar, satu di pantai Spanyol dan satu lagi di Maroko.

Dikenal di zaman kuno sebagai batas dunia yang diketahui, Pilar Hercules bukan hanya sebuah titik geografis, namun juga merupakan ambang simbolis antara yang diketahui dan yang tidak diketahui, yang aman dan yang berbahaya. Mitologi Yunani mengaitkan asal usulnya dengan Hercules, pahlawan setengah dewa, dalam salah satu dari dua belas karyanya yang terkenal. 

Menurut legenda, dalam pekerjaannya yang kesepuluh, Hercules ditugaskan untuk menangkap ternak Geryon, raksasa bertubuh tiga yang tinggal di pulau Erythea, di luar batas dunia yang kita kenal. Untuk mencapai tujuannya, Hercules harus melintasi gunung raksasa yang menghubungkan Eropa dan Afrika. 

Dengan kekuatan super, dia membelah gunung menjadi dua, menciptakan jalur antar benua. Maka lahirlah Pilar Hercules, sebagai pengingat akan prestasi sang pahlawan, dan sejak itu, Pilar tersebut melambangkan ambang batas antara dunia Mediterania dan perairan Atlantik yang luas dan belum dijelajahi. Pada zaman kuno, tiang-tiang ini menjadi simbol batas terakhir, yang tidak dapat dilampaui oleh navigator mana pun. 

Peta kuno menandai titik ini dengan tulisan "Non plus ultra" (Nothing Beyond), memperingatkan para pelaut tentang bahaya menjelajah ke tempat yang tidak diketahui. Namun, misteri seputar Pilar Hercules tidak berhenti pada asal muasal mitologinya. Salah satu mitos paling menarik terkait formasi ini adalah dugaan adanya hubungan dengan kota legendaris Atlantis yang hilang. 

Menurut filsuf Yunani Plato, Atlantis adalah peradaban pulau yang kuat yang ada ribuan tahun sebelum zamannya dan menghilang dalam satu hari semalam karena bencana alam ilahi. Plato menempatkan Atlantis "di luar Pilar Hercules", di Samudera Atlantik. Referensi ini membuat banyak orang percaya bahwa Atlantis mungkin terletak di suatu tempat dekat pantai Spanyol atau Maroko, dan bahwa Pilar Hercules menandai pintu masuk ke kerajaan yang hilang ini.

Selama berabad-abad, Pilar Hercules terus memesona para penjelajah, sejarawan, dan arkeolog. Beberapa orang telah mencari sisa-sisa Atlantis di dasar Atlantik, sementara yang lain mencoba memahami makna mendalam dari kolom-kolom tersebut di zaman kuno. Batuan itu sendiri, Batu Gibraltar di pantai Eropa dan Gunung Hacho di pantai Afrika (atau dalam beberapa versi, Gunung Musa), berdiri sebagai penjaga masa lalu yang penuh misteri dan legenda. 

Saat ini, Selat Gibraltar tetap menjadi titik pertemuan penting antara budaya dan peradaban, tempat mitos dan sejarah saling terkait. Pilar Hercules, meski kini lebih dikenal sebagai landmark geografis, tetap mempertahankan aura teka-teki dan kekuatannya. Jalur di antara keduanya tidak hanya mewakili transisi antara dua massa air, namun juga antara dua dunia, dan mungkin, antara apa yang kita ketahui dan apa yang belum ditemukan. 

Ketika kemajuan ilmu pengetahuan dan arkeologi terus mengungkap misteri masa lalu, Pilar Hercules tetap menjadi pengingat abadi akan batas-batas pengetahuan manusia. Mereka mewakili akhir dari apa yang diketahui dan awal dari eksplorasi, sebuah tantangan yang terus menginspirasi para pencari kebenaran, mereka yang percaya bahwa selalu ada sesuatu di luar sana, sesuatu yang menunggu untuk ditemukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun