Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Paradoks Kesuksesan: Mengapa Rasa Takut Berprestasi Menghambat Orang

25 Agustus 2024   09:19 Diperbarui: 25 Agustus 2024   09:23 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Takut Akan Meningkatnya Harapan Dengan kesuksesan muncullah tekanan untuk mempertahankan atau melampaui pencapaian sebelumnya. Ketakutan akan ekspektasi yang tinggi ini dapat menyebabkan orang ragu dalam mengejar kesuksesan, takut tidak mampu memenuhi standar yang mereka atau orang lain tetapkan. 

3. Sindrom Penipu

Banyak orang bergumul dengan perasaan tidak mampu, percaya bahwa mereka tidak benar-benar pantas mendapatkan kesuksesan yang mereka cari. Sindrom penipu ini dapat menimbulkan rasa takut terungkap sebagai penipu begitu mereka mencapai tujuannya. 

4. Takut Terisolasi

Kesuksesan terkadang dapat menimbulkan rasa terisolasi, karena teman atau keluarga mungkin bereaksi negatif karena cemburu atau tidak nyaman dengan status baru seseorang. Ketakutan akan kehilangan koneksi dekat dapat menghalangi orang untuk mencapai kesuksesan. 

5. Takut akan Tanggung Jawab

Kesuksesan sering kali membawa tanggung jawab tambahan, seperti mengelola audiens yang lebih besar, menangani peningkatan sumber daya keuangan, atau memimpin tim. Beratnya tanggung jawab ini bisa jadi menakutkan, menyebabkan beberapa orang enggan mengejar kesuksesan.

(Pengusaha Sukses, sumber:Ratu.ai)
(Pengusaha Sukses, sumber:Ratu.ai)

Mengatasi Rasa Takut Akan Sukses 

Untuk mengatasi rasa takut akan kesuksesan, penting untuk mengatasi permasalahan mendasar berikut dan mengubah pola pikir seseorang: 

1. Merangkul Perubahan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun