4. Berhati-hatilah dengan Komunikasi Non-Verbal
Bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan nada suara Anda sering kali lebih berkomunikasi daripada kata-kata. Waspadai apa yang disampaikan sinyal non-verbal Anda. Pertahankan postur terbuka dan tidak defensif, dan waspadai nada bicara Anda, pastikan nada tersebut sesuai dengan pesan yang Anda maksudkan.Â
5. Hindari Asumsi dan Klarifikasi Kesalahpahaman
Asumsi dapat menimbulkan kesalahpahaman dan konflik. Jika Anda tidak yakin tentang sesuatu, mintalah klarifikasi daripada langsung mengambil kesimpulan. Misalnya, jika pasangan Anda tampak menjauh, tanyakan, "Apakah semuanya baik-baik saja? Kamu tampak agak gelisah hari ini," daripada berasumsi bahwa mereka kesal padamu.
6. Tetap Hadir dan Fokus
Di dunia yang penuh dengan gangguan, sangat mudah untuk teralihkan saat percakapan. Berusahalah secara sadar untuk hadir dan fokus saat berkomunikasi. Singkirkan ponsel Anda, matikan TV, dan berikan perhatian penuh pada percakapan tersebut. Hal ini tidak hanya menunjukkan rasa hormat tetapi juga membantu Anda memahami dan merespons dengan lebih efektif.Â
7. Melatih Empati
Menempatkan diri Anda pada posisi orang lain dan melihat situasi dari sudut pandang mereka. Saat berkomunikasi, cobalah untuk mengakui perasaan orang lain dan validasi pengalamannya, meskipun Anda tidak sepenuhnya setuju.Â
8. Kelola Emosi Anda
Emosi yang kuat seperti kemarahan atau frustrasi dapat mengaburkan penilaian Anda dan menghasilkan pernyataan yang disesalkan. Belajarlah mengelola emosi Anda sebelum terlibat dalam percakapan penting. Jika Anda merasa terlalu kesal untuk berbicara, tidak apa-apa untuk beristirahat dan mengulangi percakapan saat Anda sudah lebih tenang. Latih teknik seperti bernapas dalam-dalam atau menghitung sampai sepuluh untuk mendapatkan kembali ketenangan.Â