Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Fragmen dan Konteks Tentang Masa Depan Energi Terbarukan

24 Agustus 2024   19:32 Diperbarui: 24 Agustus 2024   19:33 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu tantangan terbesar dalam menggunakan sumber energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin adalah sifatnya yang terputus-putus -- matahari tidak selalu bersinar, dan angin tidak selalu bertiup. Di sinilah penyimpanan energi berperan. Masa depan energi terbarukan sangat erat kaitannya dengan kemajuan teknologi baterai dan solusi penyimpanan lainnya. 

Baterai generasi berikutnya, seperti baterai solid-state, menjanjikan kepadatan energi yang lebih tinggi, waktu pengisian daya yang lebih cepat, dan masa pakai yang lebih lama dibandingkan dengan baterai lithium-ion saat ini. Selain itu, baterai aliran dan teknologi penyimpanan jangka panjang lainnya sedang dikembangkan untuk memberikan stabilitas jaringan listrik dan memastikan pasokan energi terbarukan yang dapat diandalkan, bahkan ketika pembangkitan listrik rendah. 

4. Ekspansi Angin Lepas Pantai 

Meskipun pembangkit listrik tenaga angin di daratan telah mengalami pertumbuhan yang signifikan, pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai diperkirakan akan menjadi pembangkit listrik energi terbarukan terbesar berikutnya. Ladang angin lepas pantai dapat memanfaatkan pola angin yang lebih kuat dan konsisten yang ditemukan di lautan, sehingga menghasilkan hasil energi yang lebih tinggi. 

Turbin angin terapung merupakan pengembangan yang sangat menarik, karena dapat digunakan di perairan yang lebih dalam di mana turbin tradisional dengan dasar tetap tidak dapat dilakukan. Hal ini membuka peluang baru yang luas untuk pengembangan energi angin, yang berpotensi mengubah perekonomian pesisir dan secara signifikan meningkatkan kapasitas energi angin global. 

5. Smart Grids dan Desentralisasi 

Masa depan energi terbarukan juga bergantung pada cara kita mengelola dan mendistribusikan listrik. Jaringan energi tradisional, yang dirancang untuk pembangkit bahan bakar fosil terpusat, semakin banyak digantikan oleh jaringan pintar yang dapat mengakomodasi lanskap energi yang lebih terdesentralisasi. Jaringan ini menggunakan teknologi digital untuk memantau dan mengelola aliran energi, mengintegrasikan berbagai sumber terbarukan, penyimpanan energi, dan bahkan kendaraan listrik ke dalam sistem yang kohesif. 

Sistem energi yang terdesentralisasi, dimana konsumen dapat memproduksi, menyimpan, dan menjual energi mereka sendiri, juga menjadi lebih umum. Model prosumer ini mentransformasi pasar energi, memberdayakan individu dan komunitas untuk mengendalikan kebutuhan energi mereka sekaligus berkontribusi terhadap ketahanan dan keberlanjutan jaringan listrik secara keseluruhan.

8. Energi Berkelanjutan dalam Transportasi Elektrifikasi transportasi merupakan komponen kunci masa depan energi terbarukan. Kendaraan listrik (EV) menjadi lebih populer, dan kemajuan teknologi baterai menjadikannya lebih terjangkau dan mampu menempuh jarak yang lebih jauh. 

Namun, masa depan transportasi berkelanjutan tidak hanya mencakup kendaraan listrik. Sel bahan bakar hidrogen muncul sebagai alternatif yang menjanjikan, terutama untuk kendaraan berat seperti truk, bus, dan bahkan kapal. Selain itu, pengembangan bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF) yang terbuat dari sumber daya terbarukan sangat penting untuk melakukan dekarbonisasi perjalanan udara, salah satu sektor yang paling menantang dalam upaya ramah lingkungan.

7. Kebijakan dan Dinamika Pasar 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun