Misalnya, seseorang yang selalu takut berbicara di depan umum mungkin akan terjebak dalam situasi di mana mereka tidak punya pilihan selain berbicara di depan orang banyak. Dengan melakukan hal itu, mereka mungkin menemukan bakat terpendam dalam berkomunikasi dan bahkan menikmati pengalaman tersebut. Demikian pula, seseorang yang tidak pernah menganggap dirinya sangat berempati mungkin akan muncul ketika temannya berada dalam krisis, menawarkan kenyamanan dan dukungan yang tidak pernah mereka sadari mampu mereka berikan.Â
Pentingnya Welas Asih pada Diri SendiriÂ
Mengingat kita tidak selalu bisa memprediksi reaksi kita, maka penting untuk melatih rasa welas asih. Kita mungkin tidak selalu merespons sesuai keinginan kita, dan itu tidak masalah. Penting untuk dipahami bahwa menjadi manusia berarti bisa salah. Kita tidak selalu bisa melakukannya dengan benar, dan terkadang tanggapan kita mengejutkan kita dengan cara yang kita rasa tidak nyaman atau bahkan mengecewakan.Â
Daripada menghakimi diri sendiri dengan keras atas reaksi tak terduga ini, lebih baik kita merenungkan apa yang telah kita pelajari. Setiap situasi, betapapun menantangnya, menawarkan peluang untuk berkembang. Dengan mengakui kemanusiaan kita dan menerima pelajaran yang didapat dari situasi sulit, kita dapat mempersiapkan diri kita dengan lebih baik untuk masa depan.Â
Kesimpulan
Anda tidak pernah tahu apa yang akan Anda lakukan dalam suatu situasi sampai Anda berada dalam suatu situasi. Kebenaran sederhana ini menggarisbawahi ketidakpastian kehidupan dan kompleksitas sifat manusia. Meskipun kita dapat mempersiapkan, merencanakan, dan mengantisipasi, kenyataannya kita semua mampu memberikan kejutan pada diri kita sendiri, baik secara positif maupun negatif.Â
Kuncinya adalah tetap terbuka terhadap kejutan-kejutan ini, belajar darinya, dan menggunakannya sebagai peluang untuk berkembang. Dengan melakukan hal ini, kita menjadi lebih tangguh, mudah beradaptasi, dan penuh kasih sayang baik terhadap orang lain maupun terhadap diri kita sendiri. Pada akhirnya, ini bukan tentang memprediksi reaksi kita, tetapi tentang memahami dan memanfaatkan seluruh potensi kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H