Anda tidak pernah tahu apa yang akan Anda lakukan dalam suatu situasi sampai Anda berada dalam suatu situasi tersebut.
Hidup ini penuh kejutan, menyenangkan sekaligus menantang. Kita sering kali berpikir bahwa kita cukup mengenal diri kita sendiri untuk memprediksi bagaimana kita akan bertindak dalam situasi tertentu. Namun, kenyataannya adalah tidak peduli seberapa siap atau sadar diri kita, kita tidak akan pernah bisa yakin sepenuhnya tentang bagaimana kita akan bereaksi sampai kita benar-benar dihadapkan pada momen pengambilan keputusan.Â
Ilusi Kontrol
Sudah menjadi sifat manusia untuk mendambakan kendali. Kita berpikir bahwa jika kita mengantisipasi suatu skenario, kita dapat merencanakan respons kita. Keyakinan ini memberi kita kenyamanan, memungkinkan kita merasa aman karena mengetahui bahwa kita akan menangani apapun yang menghadang. Tapi hidup tidak sesederhana itu. Situasi tak terduga seringkali mengungkap aspek-aspek karakter kita yang tidak pernah kita ketahui keberadaannya, baik kelebihan maupun kelemahannya.Â
Misalnya saja kasus seseorang yang selalu membayangkan dirinya akan tetap tenang dalam suatu krisis. Namun, ketika dihadapkan pada keadaan darurat yang sebenarnya seperti kecelakaan mobil atau penyakit yang tiba-tiba mereka mungkin merasa panik dan tidak mampu berpikir jernih. Di sisi lain, seseorang yang percaya bahwa dirinya akan hancur di bawah tekanan mungkin akan menemukan kekuatan batin yang tidak mereka sadari, dan mengambil alih kendali dengan cara yang tidak pernah mereka pikirkan.Â
Peran Emosi
Emosi memainkan peran penting dalam cara kita merespons situasi yang tidak terduga. Meskipun kita mungkin percaya bahwa logika dan nalar akan memandu tindakan kita, sering kali emosi kitalah yang memimpin. Ketakutan, kecemasan, cinta, dan bahkan kemarahan dapat mendorong kita untuk bereaksi dengan cara yang tidak sesuai dengan ekspektasi kita.Â
Misalnya, orang tua yang selalu memandang dirinya sebagai orang yang tidak melakukan kekerasan mungkin akan bereaksi dengan agresi yang mengejutkan jika anaknya diancam. Sebaliknya, seseorang yang menganggap dirinya pemberani mungkin akan membeku saat menghadapi bahaya, dan menjadi lumpuh karena rasa takut. Reaksi-reaksi ini belum tentu mencerminkan diri kita yang sebenarnya, melainkan akibat dari tekanan emosional yang kuat yang kita alami saat itu.Â
Kekuatan Adaptasi
Salah satu aspek paling luar biasa dari sifat manusia adalah kemampuan kita untuk beradaptasi. Ketika kita berada dalam situasi yang tidak pernah kita bayangkan, kita sering kali menemukan cara untuk mengatasi kejutan itu, bahkan diri kita sendiri. Kemampuan beradaptasi ini merupakan bukti ketahanan dan kecerdikan kita. Pada saat-saat penuh tantangan tak terduga inilah kita belajar banyak tentang diri kita sendiri, menemukan kualitas-kualitas yang sebelumnya tidak kita sadari, miliki.