Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejarah dan Masa Depan Eksplorasi Luar Angkasa

22 Agustus 2024   22:11 Diperbarui: 23 Agustus 2024   00:09 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengorbit Bumi, ia telah menjadi tuan rumah bagi para astronot dari seluruh dunia dan melakukan eksperimen ilmiah yang tak terhitung jumlahnya, berkontribusi pada pemahaman kita tentang hidup dan bekerja di luar angkasa.

(ilustrasi Astronot di ruang angkasa, Sumber: Pixabay)
(ilustrasi Astronot di ruang angkasa, Sumber: Pixabay)

Bangkitnya Eksplorasi Ruang Pribadi

Abad ke-21 telah menyaksikan perubahan paradigma dalam eksplorasi ruang angkasa dengan munculnya perusahaan swasta. SpaceX, yang didirikan oleh Elon Musk pada tahun 2002, telah menjadi yang terdepan di era baru ini. Dengan keberhasilan peluncuran Falcon 1 pada tahun 2008 dan pengembangan berikutnya seperti Falcon Heavy dan pesawat ruang angkasa Starship, SpaceX telah merevolusi industri ini dengan mengurangi biaya perjalanan ruang angkasa secara signifikan. 

Perusahaan lain, seperti Blue Origin dan Virgin Galactic, juga telah membuat kemajuan dalam penerbangan luar angkasa komersial, dengan ambisi untuk membuat ruang angkasa dapat diakses oleh warga sipil. Potensi wisata luar angkasa, penambangan asteroid, dan bahkan manufaktur berbasis luar angkasa secara bertahap menjadi kenyataan, didorong oleh inovasi dan investasi sektor swasta. 

(ilustrasi Astronot di ruang angkasa, Sumber: Pixabay)
(ilustrasi Astronot di ruang angkasa, Sumber: Pixabay)

Masa Depan: Mars dan Sesudahnya 

Saat kita melihat ke masa depan, Mars menonjol sebagai perbatasan besar berikutnya. Program Artemis NASA bertujuan untuk mengembalikan manusia ke Bulan pada tahun 2025 sebagai batu loncatan ke Mars. Pada saat yang sama, SpaceX sedang mengembangkan roket Starship, yang dirancang untuk membawa manusia ke Mars dan membangun koloni mandiri di Planet Merah. Eksplorasi Mars menghadirkan sejumlah tantangan, mulai dari perjalanan luar angkasa yang memakan waktu lama hingga kebutuhan akan sistem pendukung kehidupan di lingkungan yang tidak bersahabat. Namun, potensi imbalannya sangat besar. 

Kehadiran di Mars dapat menjamin kelangsungan hidup umat manusia jika terjadi bencana di Bumi dan berfungsi sebagai batu loncatan untuk eksplorasi lebih jauh ke dalam tata surya dan sekitarnya. Selain Mars, minat untuk menjelajahi asteroid, bulan Jupiter dan Saturnus, dan bahkan perjalanan antarbintang semakin meningkat. Inisiatif Breakthrough Starshot, misalnya, bertujuan untuk mengirim pesawat ruang angkasa kecil bertenaga ringan ke sistem bintang terdekat, Alpha Centauri, dalam satu generasi.

(ilustrasi Astronot di ruang angkasa, Sumber: Pixabay)
(ilustrasi Astronot di ruang angkasa, Sumber: Pixabay)

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun