Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tradisi Abadi Mengambil Air dari Sumur

22 Agustus 2024   10:10 Diperbarui: 22 Agustus 2024   10:15 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Ilustrasi Orang Mengambil Air dari Sumur, sumber: Pngtree)

Dalam sastra dan cerita rakyat, sumur sering kali digambarkan sebagai tempat misterius dan magis, tempat para pahlawan memulai misi, atau tempat batas antara hal-hal duniawi dan supernatural menjadi kabur. Tindakan menimba air dari sumur dapat melambangkan perjalanan menuju hal yang tidak diketahui, pencarian kebenaran tersembunyi, atau penemuan sesuatu yang berharga dan memberi kehidupan. 

Penurunan Gambar Sumur 

Dengan kemajuan teknologi pipa modern dan meluasnya ketersediaan air pipa, praktik pengambilan air dari sumur telah menurun di banyak belahan dunia. Di daerah perkotaan, sebagian besar sumur telah digantikan oleh sistem air perkotaan, sementara di daerah pedesaan, pompa listrik telah membuat pekerjaan sulit untuk membuat sumur menjadi tidak lagi diperlukan. 

Namun, di banyak negara berkembang dan daerah terpencil, sumur tetap menjadi sumber air yang penting. Bagi jutaan orang, terutama di Afrika, Asia, dan Amerika Latin, mengambil air dari sumur masih menjadi kenyataan sehari-hari. Ketergantungan pada sumur menggarisbawahi pentingnya akses terhadap air bersih dan aman serta menyoroti tantangan kelangkaan air dan pembangunan infrastruktur yang sedang berlangsung. 

Kebangkitan Praktek Tradisional

Dalam beberapa tahun terakhir, muncul kembali minat terhadap praktik tradisional, termasuk penggunaan sumur, sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas menuju keberlanjutan dan swasembada. Di beberapa komunitas, sumur-sumur tua direstorasi dan digunakan kembali, tidak hanya sebagai sumber air fungsional namun juga sebagai simbol ketahanan dan warisan budaya. 

Mengambil air dari sumur juga digunakan sebagai cara untuk berhubungan kembali dengan lingkungan alam dan menumbuhkan rasa kebersamaan. Bagi mereka yang mempraktekkannya, tindakan menurunkan ember ke dalam sumur yang sejuk dan gelap serta mengambil air segar dapat menjadi pengalaman meditatif dan membumi, pengingat akan keseimbangan antara kebutuhan manusia dan alam. 

Kesimpulan

Mengambil air dari sumur adalah tradisi yang telah bertahan selama ribuan tahun, berkembang seiring dengan teknologi namun tetap mempertahankan makna fundamentalnya. Baik sebagai kebutuhan praktis atau tindakan simbolis, tugas sederhana mengambil air menghubungkan kita dengan nenek moyang kita, dengan bumi, dan satu sama lain. Di dunia di mana kenyamanan seringkali mengalahkan tradisi, sumur ini berfungsi sebagai pengingat akan pentingnya melestarikan praktik yang telah menyehatkan umat manusia dari generasi ke generasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun