Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Keamanan Kerja: llusi Stabilitas dalam Tenaga Kerja yang Berpindah

20 Agustus 2024   19:50 Diperbarui: 20 Agustus 2024   19:51 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Ilustrasi Keamanan Kerja, sumber:Pngtree)

Di dunia modern, keamanan kerja seringkali dianggap sebagai konsep yang sulit dipahami, lebih merupakan mitos daripada kenyataan. Seiring dengan pergeseran dan perkembangan perekonomian global, gagasan tentang pekerjaan yang menjamin stabilitas jangka panjang menjadi semakin langka, sehingga banyak orang bertanya-tanya apakah jaminan kerja benar-benar ada atau hanya ilusi belaka. 

Tenaga Kerja yang Berubah

Model ketenagakerjaan tradisional, dimana pekerja dapat berharap untuk tinggal di satu perusahaan selama beberapa dekade dan pensiun dengan mendapatkan uang pensiun, sebagian besar merupakan peninggalan masa lalu. Dalam perekonomian yang berubah dengan cepat saat ini, didorong oleh kemajuan teknologi, globalisasi, dan perubahan permintaan pasar, konsep pekerjaan yang "aman" telah digantikan oleh lanskap ketenagakerjaan yang lebih cair dan tidak pasti.

Gangguan teknologi mungkin merupakan faktor paling signifikan yang mengikis keamanan kerja. Otomatisasi, kecerdasan buatan, dan gig economy semuanya berkontribusi terhadap penurunan lapangan kerja yang stabil dan berjangka panjang. 

Banyak peran yang tadinya dianggap aman kini berisiko dialihdayakan, diotomatisasi, atau dianggap usang. Bahkan industri yang tadinya berpikir kebal terhadap perubahan tersebut kini merasakan tekanan, karena perusahaan semakin memprioritaskan fleksibilitas dan efektivitas biaya dibandingkan retensi karyawan jangka panjang. 

Bangkitnya Gig Ekonomi 

Gig economy adalah contoh dari perubahan ini. Banyak pekerja saat ini memilih---atau terpaksa---menjalani kontrak jangka pendek, pekerjaan lepas, dan pekerjaan berbasis pertunjukan. Meskipun model ini menawarkan fleksibilitas dan potensi pendapatan yang lebih tinggi, namun hal ini mengorbankan keamanan kerja tradisional. Pekerja gig sering kali tidak mendapatkan manfaat, perlindungan, dan stabilitas dibandingkan dengan pekerjaan penuh waktu, sehingga membuat mereka rentan terhadap kemerosotan ekonomi dan fluktuasi pasar. 

Tren ini mencerminkan pergeseran masyarakat yang lebih luas ke arah penilaian terhadap kemampuan beradaptasi dibandingkan stabilitas. Di dunia di mana industri bisa terguncang dalam semalam akibat inovasi teknologi atau peristiwa global, para pekerja semakin diharapkan memiliki kemampuan serba guna dan siap untuk memanfaatkan peluang-peluang baru yang muncul.

Perspektif Majikan

Dari sudut pandang pengusaha, terkikisnya keamanan kerja seringkali dipandang sebagai adaptasi yang diperlukan terhadap lingkungan bisnis yang kompetitif dan tidak dapat diprediksi. Perusahaan terus-menerus berada di bawah tekanan untuk berinovasi, memangkas biaya, dan tetap tangkas dalam menghadapi persaingan global. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun