Walt Disney berdiri di ambang sejarah. Orang yang telah mendefinisikan ulang industri hiburan akan meluncurkan proyeknya yang paling ambisius—Disneyland, sebuah taman hiburan yang akan mengubah lanskap hiburan keluarga selamanya.Â
Pada tanggal 17 Juli 1955, Disneyland dibuka untuk umum, namun perjalanan menuju momen tersebut penuh dengan tantangan, inovasi, dan upaya tanpa henti untuk mencapai impian yang hanya dapat dibayangkan oleh Walt Disney.Â
Visioner di Balik Keajaiban Walt Disney tidak asing lagi dalam mengambil risiko. Usaha awalnya, seperti membuat kartun suara tersinkronisasi pertama Steamboat Willie dan memproduksi film animasi berdurasi penuh pertama Putri Salju dan Tujuh Kurcaci, telah menjadikannya sebagai pionir dalam dunia animasi. Namun, Disneyland adalah binatang yang berbeda sama sekali. Itu bukan sekedar film atau kartun; itu adalah tempat fisik di mana orang dapat merasakan keajaiban Disney secara langsung.
Inspirasi Disney untuk Disneyland datang dari pengalamannya sendiri sebagai seorang ayah. Dia sering mendapati dirinya duduk di bangku di Griffith Park sementara putrinya mengendarai komidi putar, dan dia memimpikan sebuah tempat di mana anak-anak dan orang dewasa dapat bersenang-senang bersama. Ide sederhana ini berkembang menjadi konsep Disneyland—tempat impian menjadi kenyataan.Â
Tantangan PenciptaanÂ
Jalan menuju Disneyland sama sekali tidak mulus. Walt Disney menghadapi banyak tantangan, mulai dari kesulitan keuangan hingga skeptisisme dari orang dalam industri. Membangun sebuah taman hiburan merupakan upaya yang sangat besar, terutama yang inovatif seperti Disneyland.Â
Disney menggadaikan rumahnya, menjual polis asuransi jiwanya, dan mengerahkan seluruh sumber dayanya untuk mewujudkan mimpinya. Taman ini dibangun hanya dalam waktu satu tahun, suatu prestasi yang memerlukan koordinasi dari banyak seniman, insinyur, dan pekerja konstruksi.Â
Pada hari pembukaannya, 17 Juli 1955, Disneyland dilanda masalah. Acara yang disiarkan langsung di ABC ini sarat dengan kesulitan teknis, atraksi yang belum selesai, dan jumlah tamu yang membludak. Pers menjulukinya sebagai "Minggu Hitam", dan banyak yang dengan cepat memperkirakan kegagalan taman tersebut.
Namun Walt Disney, yang selalu optimis, melihat hari itu sebagai awal dari sesuatu yang luar biasa. Hari Pembukaan yang Ajaib Meski mengalami kemunduran, pembukaan Disneyland merupakan momen bersejarah. Dedikasi Walt Disney untuk menciptakan pengalaman magis yang mendalam terlihat jelas di setiap detail taman.