Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Evolusi Mode, Bagaimana Trend Berubah Selama Beberapa Dekade

17 Agustus 2024   10:31 Diperbarui: 17 Agustus 2024   10:42 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Evolusi mode: bagaimana trend berubah selama beberapa dekade. Fashion adalah ekspresi budaya, masyarakat, dan identitas individu yang dinamis dan selalu berubah. Selama beberapa dekade, tren fesyen telah berkembang secara dramatis, mencerminkan pergeseran nilai-nilai masyarakat, kemajuan teknologi, dan pengaruh global. 

Artikel ini mengeksplorasi tren mode utama yang terbentuk setiap dekade, menyoroti konteks budaya dan sejarah yang memengaruhi perubahan ini. 

1920-an: Tahun Dua Puluh yang Menderu 

Tahun 1920-an, sering disebut sebagai "Roaring Twenties," adalah masa perubahan sosial dan pembebasan yang besar. Pasca Perang Dunia I memunculkan rasa kebebasan dan pemberontakan baru terhadap norma-norma tradisional. Fesyen wanita mengalami perubahan dramatis dengan diperkenalkannya gaya "flapper". 

Rambut pendek bob, gaun longgar, dan lingkar pinggang turun menjadi ciri khas era ini. Wanita menggunakan garis tepi yang lebih pendek, seringkali di atas lutut, dan dilengkapi dengan topi cloche, kalung mutiara panjang, dan boa bulu. Dekade ini menandai dimulainya mode modern, dengan fokus pada kenyamanan dan pergerakan dibandingkan korset ketat dan rok panjang.

(Evolusi Mode, sumber: Nightcafe Creator)
(Evolusi Mode, sumber: Nightcafe Creator)

1930-an: Depresi Hebat dan Kemewahan Hollywood 

Tahun 1930-an ditandai dengan Depresi Hebat, masa kesulitan ekonomi yang mempengaruhi mode secara signifikan. Meskipun terdapat kendala keuangan, Hollywood muncul sebagai mercusuar glamor, dengan bintang-bintang film menetapkan tren yang ingin diikuti oleh masyarakat awam.

Gaun berpotongan bias, seringkali terbuat dari sutra atau satin, menjadi populer, menonjolkan siluet yang lebih memanjang dan elegan. Stola bulu, sarung tangan, dan topi juga sedang digemari, menambah sentuhan kecanggihan pada pakaian sehari-hari. Meskipun situasi ekonomi memaksa banyak orang untuk lebih pandai dalam berpakaian, pengaruh Hollywood memungkinkan adanya rasa pelarian melalui mode. 

1940-an: Utilitas Masa Perang dan Tampilan Baru 

Perang Dunia II berdampak besar pada fashion pada tahun 1940-an. Dengan adanya penjatahan kain, pakaian menjadi lebih bermanfaat, dengan fokus pada kepraktisan dan daya tahan. Busana wanita menampilkan setelan khusus dengan bahu empuk, pinggang kecil, dan rok selutut. Tampilan ikonik "Rosie the Riveter", dengan lengan yang digulung dan bandana, melambangkan semakin besarnya peran perempuan dalam dunia kerja. Setelah perang, Christian Dior merevolusi mode dengan "Tampilan Baru" pada tahun 1947, memperkenalkan kembali feminitas dengan rok penuh, pinggang yang diikat, dan bahu yang lembut, menandakan kembalinya kemegahan dan kemewahan.

(Evolusi Mode, sumber: Nightcafe Creator)
(Evolusi Mode, sumber: Nightcafe Creator)

1950-an: Kebangkitan Remaja dan Rock 'n' Roll

Tahun 1950-an merupakan masa munculnya remaja sebagai kelompok budaya yang berbeda, yang mempengaruhi mode dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Musik rock 'n' roll, yang dipimpin oleh ikon seperti Elvis Presley, menginspirasi gaya pemberontak yang ditandai dengan jaket kulit, jeans denim, dan kaos putih.

Bagi wanita, siluet jam pasir dipopulerkan oleh bintang seperti Marilyn Monroe, dengan rok penuh, rok dalam, dan bodi pas menjadi hal yang biasa. Ledakan ekonomi pasca perang memungkinkan produksi pakaian secara massal, sehingga fesyen lebih mudah diakses oleh masyarakat luas. 

(Evolusi Mode, sumber: Nightcafe Creator)
(Evolusi Mode, sumber: Nightcafe Creator)

1960-an: Gempa Kaum Muda dan Mode Mod 

Tahun 1960-an adalah dekade pergolakan sosial dan revolusi, dan fesyen berada di garis depan dalam perubahan ini. Gerakan "Youthquake" yang dimotori oleh anak muda memunculkan trend fashion mod di London yang bercirikan pola geometris yang berani, rok mini, dan sepatu go-go. Desainer seperti Mary Quant dan Andr Courrges mendorong batasan mode, memperkenalkan material baru seperti PVC dan menciptakan tampilan yang terinspirasi dari zaman ruang angkasa. Gerakan hippie juga mendapatkan daya tarik di akhir dekade ini, dengan gaun maxi yang mengalir, kain tie-dye, dan celana jeans dengan model lonceng menjadi simbol budaya tandingan. 

1970-an: Demam Disko dan Bohemian Rhapsody 

Tahun 1970-an merupakan dekade fesyen yang beragam dan eklektik, yang mencerminkan beragamnya pergerakan budaya pada masa itu. Awal dekade ini didominasi oleh gaya bohemian, dengan warna-warna alami, blus petani, dan celana melebar. 

Maraknya disko pada pertengahan hingga akhir tahun 1970-an menghadirkan jenis glamor yang berbeda, dengan kain berkilauan, payet, dan sepatu platform menjadi hal yang biasa. Jumpsuits, wrap dress, dan kerah lebar dipopulerkan oleh selebriti seperti Bianca Jagger dan John Travolta, yang mencerminkan gaya era disko yang mencolok dan mewah. 

(Evolusi Mode, sumber: Nightcafe Creator)
(Evolusi Mode, sumber: Nightcafe Creator)

1980-an: Power Dressing dan Punk Rock 

Tahun 1980-an adalah masa yang penuh dengan kelebihan, keberanian, dan individualisme dalam dunia fesyen. Pakaian yang kuat menjadi tren utama, dengan bantalan bahu yang besar, jahitan yang tajam, dan warna-warna berani yang mencerminkan budaya perusahaan pada dekade ini dan kebangkitan perempuan dalam angkatan kerja. 

Desainer seperti Giorgio Armani dan Donna Karan mendefinisikan power suit yang menjadi simbol kesuksesan dan ambisi. Pada saat yang sama, gerakan punk rock, yang dipimpin oleh band-band seperti The Sex Pistols, memperkenalkan estetika DIY yang memberontak yang ditandai dengan jeans robek, jaket kulit, dan aksesori bertabur. Tahun 1980-an juga ditandai dengan munculnya mode kebugaran, dengan spandeks, penghangat kaki, dan warna neon mendominasi.

1990-an: Minimalisme dan Grunge 

Tahun 1990-an terjadi pergeseran dari kemewahan tahun 1980-an menuju gaya yang lebih minimalis dan terinspirasi dari grunge. Munculnya supermodel seperti Kate Moss dan desainer seperti Calvin Klein membawa tren pakaian sederhana dan sederhana, seringkali dalam warna netral. Slip dress, crop top, dan jeans berpinggang tinggi menjadi pakaian pokok dekade ini. 

Gerakan grunge, yang berakar di kancah musik Seattle, mempopulerkan kemeja flanel, sepatu bot tempur, dan denim tertekan. Dekade ini ditandai dengan penolakan terhadap penampilan dekade-dekade sebelumnya yang rapi dan serasi dan mendukung pendekatan fesyen yang lebih santai dan casual. 

(Evolusi Mode, sumber: Nightcafe Creator)
(Evolusi Mode, sumber: Nightcafe Creator)

2000-an: Fashion Y2K dan Kebangkitan Fast Fashion 

Awal tahun 2000-an ditandai dengan fesyen Y2K, tren futuristik dan terinspirasi teknologi yang menampilkan bahan metalik, jeans low-rise, dan sepatu kets tebal. Pengaruh budaya pop, dengan ikon seperti Britney Spears dan Paris Hilton, menyebabkan popularitas aksesoris yang berbeda-beda, topi pengemudi truk, dan baju olahraga berbahan velour. 

Dekade ini juga menyaksikan kebangkitan fast fashion, dengan merek seperti Zara dan H&M revolusi industri dengan menawarkan pakaian trendi dengan harga terjangkau. Pesatnya pergantian tren fesyen dan aksesibilitas pakaian menyebabkan lanskap fesyen menjadi lebih demokratis. 

2010-an: Athleisure dan Pengaruh Media Sosial 

Tahun 2010-an ditandai dengan maraknya athleisure, sebuah tren yang mengaburkan batas antara pakaian atletik dan pakaian sehari-hari. Celana yoga, hoodies, dan sepatu kets menjadi pakaian yang dapat diterima untuk berbagai kesempatan, mencerminkan pendekatan mode yang lebih santai dan sadar kesehatan.

Platform media sosial seperti Instagram dan Pinterest memainkan peran penting dalam membentuk tren, dengan influencer dan selebritas menentukan apa yang dianggap modis. Fesyen ramah lingkungan (sustainable fashion) juga mendapatkan perhatian, seiring dengan meningkatnya kesadaran akan dampak fast fashion terhadap lingkungan yang menyebabkan meningkatnya permintaan akan pakaian yang diproduksi secara etis.

(Evolusi Mode, sumber: Nightcafe Creator)
(Evolusi Mode, sumber: Nightcafe Creator)

2020-an: Era Individualisme dan Keberlanjutan 

Saat kita mengarungi tahun 2020-an, fesyen terus berkembang, dengan penekanan kuat pada individualisme dan keberlanjutan. Pandemi global ini telah memengaruhi peralihan ke arah kenyamanan dan fungsionalitas, dengan pakaian santai dan pakaian kerja dari rumah menjadi sebuah norma baru.

Pada saat yang sama, terdapat pula gerakan menuju fesyen ramah lingkungan (sustainable fashion) yang semakin meningkat, dimana konsumen mencari merek-merek yang mengutamakan praktek produksi yang etis dan bahan-bahan yang ramah lingkungan. 

Belanja barang antik dan barang bekas juga semakin populer, karena orang mencari barang unik yang mencerminkan gaya pribadi mereka. Industri fesyen semakin merangkul keberagaman dan inklusivitas, dengan semakin beragamnya tipe tubuh, etnis, dan identitas gender yang terwakili di peragaan busana dan periklanan. 

(Evolusi Mode, sumber: Nightcafe Creator)
(Evolusi Mode, sumber: Nightcafe Creator)

Kesimpulan 

Fesyen merupakan cerminan zaman, dan seiring dengan perubahan masyarakat, tren yang menentukan setiap dekade juga ikut berubah. Dari gaun flapper pada tahun 1920 an hingga pakaian olahraga pada tahun 2010an, fesyen terus berkembang, dibentuk oleh kekuatan budaya, ekonomi, dan teknologi. Memasuki tahun 2020-an, penekanan pada keberlanjutan dan individualisme menunjukkan bahwa fesyen akan terus beradaptasi, mencerminkan nilai-nilai dan aspirasi generasi baru.


(Evolusi Mode, sumber: Nightcafe Creator)
(Evolusi Mode, sumber: Nightcafe Creator)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun