Perang Dunia II berdampak besar pada fashion pada tahun 1940-an. Dengan adanya penjatahan kain, pakaian menjadi lebih bermanfaat, dengan fokus pada kepraktisan dan daya tahan. Busana wanita menampilkan setelan khusus dengan bahu empuk, pinggang kecil, dan rok selutut. Tampilan ikonik "Rosie the Riveter", dengan lengan yang digulung dan bandana, melambangkan semakin besarnya peran perempuan dalam dunia kerja. Setelah perang, Christian Dior merevolusi mode dengan "Tampilan Baru" pada tahun 1947, memperkenalkan kembali feminitas dengan rok penuh, pinggang yang diikat, dan bahu yang lembut, menandakan kembalinya kemegahan dan kemewahan.
1950-an: Kebangkitan Remaja dan Rock 'n'Â Roll
Tahun 1950-an merupakan masa munculnya remaja sebagai kelompok budaya yang berbeda, yang mempengaruhi mode dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Musik rock 'n' roll, yang dipimpin oleh ikon seperti Elvis Presley, menginspirasi gaya pemberontak yang ditandai dengan jaket kulit, jeans denim, dan kaos putih.
Bagi wanita, siluet jam pasir dipopulerkan oleh bintang seperti Marilyn Monroe, dengan rok penuh, rok dalam, dan bodi pas menjadi hal yang biasa. Ledakan ekonomi pasca perang memungkinkan produksi pakaian secara massal, sehingga fesyen lebih mudah diakses oleh masyarakat luas.Â
1960-an: Gempa Kaum Muda dan Mode ModÂ
Tahun 1960-an adalah dekade pergolakan sosial dan revolusi, dan fesyen berada di garis depan dalam perubahan ini. Gerakan "Youthquake" yang dimotori oleh anak muda memunculkan trend fashion mod di London yang bercirikan pola geometris yang berani, rok mini, dan sepatu go-go. Desainer seperti Mary Quant dan Andr Courrges mendorong batasan mode, memperkenalkan material baru seperti PVC dan menciptakan tampilan yang terinspirasi dari zaman ruang angkasa. Gerakan hippie juga mendapatkan daya tarik di akhir dekade ini, dengan gaun maxi yang mengalir, kain tie-dye, dan celana jeans dengan model lonceng menjadi simbol budaya tandingan.Â
1970-an: Demam Disko dan Bohemian RhapsodyÂ
Tahun 1970-an merupakan dekade fesyen yang beragam dan eklektik, yang mencerminkan beragamnya pergerakan budaya pada masa itu. Awal dekade ini didominasi oleh gaya bohemian, dengan warna-warna alami, blus petani, dan celana melebar.Â
Maraknya disko pada pertengahan hingga akhir tahun 1970-an menghadirkan jenis glamor yang berbeda, dengan kain berkilauan, payet, dan sepatu platform menjadi hal yang biasa. Jumpsuits, wrap dress, dan kerah lebar dipopulerkan oleh selebriti seperti Bianca Jagger dan John Travolta, yang mencerminkan gaya era disko yang mencolok dan mewah.Â