Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Nature

Enigma Gunung Sidley: Gunung Terkecil di Dunia

14 Agustus 2024   17:42 Diperbarui: 14 Agustus 2024   18:36 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Gunung Sidley, sumber: Pixabay)

Gunung apa yang paling terkecil di dunia? Temukan teka-teki Gunung Sidley .

Di benua Antartika yang luas dan terpencil, di mana es dan keheningan mendominasi lanskap, berdiri sebuah gunung yang keberadaannya tidak diketahui banyak orang: Gunung Sidley. Gunung ini, yang sering diabaikan oleh peta dan pemandu wisata, dianggap oleh para ahli sebagai salah satu gunung paling terpencil di dunia. Keterpencilannya dan sulitnya mengaksesnya berkontribusi pada sejarah dan misterinya yang masih tersembunyi. 

Gunung Sidley, dengan ketinggian 4.285 meter, terletak di Pegunungan Queen Maud, pegunungan yang melintasi jantung Antartika. Ditemukan pada tahun 1934 oleh Laksamana Richard Byrd selama ekspedisi Antartika keduanya. Meskipun kehadirannya mengesankan, Gunung Sidley hanya didaki oleh sedikit orang, sebagian karena kondisi cuaca ekstrem dan rumitnya logistik yang diperlukan dalam ekspedisi ke sudut dunia ini.

Lokasi Gunung Sidley yang terpencil, lebih dari 1.500 kilometer dari Kutub Selatan, menempatkannya di tempat yang hampir sulit dijangkau. Untuk mencapai lerengnya, penjelajah harus melintasi daratan es yang luas dan menghadapi suhu yang bisa turun di bawah -50 derajat Celcius. Logistik untuk ekspedisi melibatkan penerbangan dengan pesawat khusus yang dapat mendarat di landasan es, diikuti dengan perjalanan dengan kendaraan segala medan yang disesuaikan dengan lingkungan Antartika. 

Gunung ini sendiri merupakan gunung berapi aktif yang letusan terakhirnya diperkirakan terjadi jutaan tahun lalu. Dinding curam dan puncaknya yang tertutup salju dibentuk oleh angin sedingin es dan badai salju yang melanda wilayah tersebut. Tidak seperti gunung lain yang lebih terkenal, Gunung Sidley belum menjadi subjek penelitian ilmiah yang luas, sebagian karena letaknya yang terpencil dan kesulitan yang melekat dalam penelitian apa pun di lingkungan yang tidak bersahabat ini.

Terlepas dari ketidaktahuannya, Gunung Sidley tetap mempertahankan keindahan dan kemurniannya yang tidak berubah oleh kehadiran manusia. Beberapa orang yang memiliki hak istimewa untuk mendakinya menceritakan pengalaman unik, di mana keheningan mutlak dan luasnya lanskap menciptakan perasaan kesunyian dan keagungan yang sulit ditemukan di tempat lain di planet ini. Foto-foto puncaknya, dengan latar belakang langit biru Antartika, membangkitkan dunia yang hampir seperti bumi, tempat alam ditampilkan dalam bentuknya yang paling mentah dan paling spektakuler.

Kisah Gunung Sidley juga merupakan kisah penjelajahan manusia di salah satu wilayah terakhir di dunia yang belum dijelajahi. Dari petualang awal seperti Byrd hingga pendaki modern, setiap ekspedisi ke tempat terpencil ini memerlukan perencanaan yang cermat dan semangat yang pantang menyerah. Kesulitan dan risiko yang terkait dengan pendakiannya telah mempertahankan mistisisme dan aura tantangannya.

Di dunia di mana semakin banyak tempat yang dapat diakses dan dikenal, Gunung Sidley mewakili salah satu benteng terakhir petualangan dan penemuan sejati. Hal ini merupakan pengingat bahwa, meskipun terdapat kemajuan teknologi dan pengetahuan yang semakin berkembang, masih ada sudut-sudut di planet kita yang menyimpan rahasia dan janji bagi mereka yang bersedia menghadapinya. 

Gunung Sidley, dengan keterasingan dan keagungannya, mengajak kita untuk merefleksikan hubungan kita dengan alam dan kemampuan manusia untuk mengatasi keterbatasan. Ini merupakan bukti ketahanan dan semangat eksplorasi yang telah membawa umat manusia ke tingkat yang paling tak terduga, baik fisik maupun spiritual. 

Gunung Sidley meskipun gunung berapi yang tidak aktif, namun fumarolnya (bukaan di permukaan bumi yang mengeluarkan gas vulkanik) masih menunjukkan tanda-tanda aktivitas. Gas-gas ini, yang terperangkap di bawah es selama ribuan tahun, terkadang keluar ke permukaan, mengingatkan kita bahwa daratan di bawah suhu dingin Antartika masih menyimpan rahasia dari masa lalu vulkaniknya.

Jadi, di tengah dinginnya Antartika yang tak kenal ampun, gunung yang sepi ini terus menjadi mercusuar bagi para petualang dan pemimpi, simbol dari hal-hal yang tidak diketahui dan tidak dapat dicapai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun