Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Narasi Narmer: Firaun Pertama Mesir

13 Agustus 2024   17:11 Diperbarui: 13 Agustus 2024   17:14 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Narmer, Sumber:Adobe stok)

Di kedalaman waktu, ketika sungai Nil dan anak-anak sungainya berkelok-kelok melintasi tanah Mesir, muncullah sosok yang selamanya menandai sejarah peradaban ini: Narmer. Dipercaya bahwa ia hidup sekitar tahun 3100 SM, dan warisannya bertahan hingga hari ini melalui cerita, prasasti, dan monumen. Narmer dikenal sebagai firaun pertama Mesir, orang yang menyatukan Mesir Hulu dan Hilir, meletakkan dasar bagi salah satu peradaban paling berpengaruh dalam sejarah.

Kisah Narmer terjalin dengan mitos dan kenyataan. Sumber-sumber tertua menggambarkannya sebagai pemimpin yang berani, tekun, dan visioner. Namun, seperti halnya banyak penguasa zaman dahulu, sulit memisahkan manusia dari legenda. Yang tak terbantahkan adalah kontribusinya terhadap kebangkitan Mesir Firaun. Penemuan Palet Narmer di Hierakonpolis, sebuah kota kuno yang terletak di Mesir Hulu, telah menjadi salah satu bukti arkeologi paling signifikan yang memberi tahu kita tentang pemerintahannya.

Palet upacara ini, dipahat dari batu hijau zamrud, menampilkan relief yang menceritakan kemenangan Narmer atas musuh-musuhnya dan penyatuan Dua Negeri. Di dalamnya, Narmer ditampilkan dengan mahkota putih Mesir Hulu dan sebaliknya dengan mahkota merah Mesir Hilir, melambangkan dominasinya atas kedua wilayah tersebut. Penyatuan Mesir bukan sekadar tindakan politik. Ini mewakili perpaduan dua budaya, dua cara hidup dan dua sistem kepercayaan. Mesir Hulu, dengan budaya gurun pasir dan dewa matahari, dan Mesir Hilir, dengan rawa-rawa subur dan hubungan dekat dengan Sungai Nil, menjadi satu kesatuan di bawah kepemimpinan Narmer.

Selain keahlian militer dan politiknya, Narmer terbukti menjadi administrator yang efektif. Ia mendirikan ibu kota di Memphis, dekat titik pertemuan Mesir Hulu dan Mesir Hilir, sehingga memungkinkan kendali terpusat atas kedua wilayah tersebut. Memphis menjadi pusat perdagangan, agama dan budaya, dan merupakan ibu kota Mesir selama berabad-abad. Sosok Narmer juga diselimuti misteri. Meski dianggap sebagai firaun pertama, makamnya belum ditemukan. 

Beberapa orang percaya bahwa dia mungkin dimakamkan di Abydos, salah satu kota tertua di Mesir dan tempat pemujaan dewa Osiris. Namun hingga saat ini, tempat peristirahatan terakhirnya masih menjadi teka-teki. Seiring waktu, sosok Narmer menyatu dengan penguasa dan dewa lainnya, dan warisannya menjadi bagian dari kekayaan mitologi Mesir.

Namun yang tidak dapat disangkal adalah, dengan visi dan tekadnya, Narmer meletakkan dasar bagi berkembangnya sebuah peradaban yang akan bertahan lebih dari tiga milenium. Namanya, tertulis di batu dan papirus, merupakan pengingat abadi akan kebesaran dan kontribusinya terhadap dunia kuno. Sesuatu yang penting untuk diketahui adalah bahwa sebelum pemerintahan Narmer, terdapat bukti adanya seorang penguasa yang dikenal sebagai "Raja Kalajengking". Meskipun tidak diketahui secara pasti apakah ia seorang tokoh sejarah atau mitos, beberapa prasasti menunjukkan bahwa ia mungkin adalah seorang pemimpin penting yang mendahului Narmer.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun