Fakta lain tentang kota Makhunik adalah tidak hanya populasi dan arsitekturnya yang tidak biasa, namun juga budaya dan praktik sehari-harinya. Orang-orang ini, yang terisolasi dari dunia luar, mengembangkan pola makan yang sangat aneh berdasarkan apa yang dapat mereka tanam dan kumpulkan di lingkungan mereka yang gersang. Diketahui bahwa makanan utama mereka meliputi produk-produk seperti jelai, gandum, dan berbagai rumput lokal. Mereka sering membuat sejenis roti pipih dan mengonsumsi sup dan semur sederhana, yang kemungkinan besar berkontribusi pada perawakan pendek mereka karena keterbatasan nutrisi.Â
Pola makan dan isolasi budaya ini membuat masyarakat Makhunik hampir tidak berubah selama berabad-abad, menciptakan kapsul waktu hidup yang masih membuat para peneliti terpesona hingga saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H