Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menjelajahi Candi Monyet Swayambhunath di Lembah Kathmandu Nepal

12 Agustus 2024   19:50 Diperbarui: 12 Agustus 2024   19:53 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahukah Anda bahwa ada candi Monyet di Nepal? 

Swayambhunath yang cantik Tinggi di atas bukit di Lembah Kathmandu adalah sebuah situs yang tampak seperti kisah kuno, tempat di mana mistik dan duniawi terjalin dalam keseimbangan sempurna. Ini adalah Kuil Swayambhunath, yang juga dikenal oleh banyak orang sebagai "Kuil Monyet".

Asal usulnya berasal dari zaman kuno hingga legenda dan sejarah menyatu, menciptakan narasi yang kaya akan simbolisme dan misteri. Swayambhunath adalah salah satu situs keagamaan paling suci di Nepal, dihormati oleh umat Buddha dan Hindu. Namanya berarti "mandiri", mengacu pada kepercayaan bahwa bukit tempatnya berdiri muncul secara spontan dari danau purba yang pernah menutupi Lembah Kathmandu. Tempat ini bukan hanya pusat spiritual tetapi juga kekayaan arsitektur, dengan stupa emasnya yang berkilauan di bawah sinar matahari, dimahkotai oleh mata Buddha yang melihat segalanya, mengawasi kota di bawahnya.

Julukan "Candi Monyet" berasal dari banyaknya kera yang hidup di sekitarnya, dianggap suci oleh para pemujanya. Monyet-monyet ini, terkadang nakal dan terkadang tenang, menambah lapisan kehidupan dan energi pada tempat tersebut. Dikatakan bahwa hewan-hewan ini memiliki ikatan khusus dengan kuil, melindungi dan merawatnya seolah-olah mereka adalah penjaga abadinya.

(Swayambhunath, sumber: depositphotos)
(Swayambhunath, sumber: depositphotos)

Pengunjung yang menaiki 365 anak tangga curam menuju puncak candi akan disambut oleh penghuni berbulu ini, yang tampak menonton dengan campuran rasa ingin tahu dan kebijaksanaan kuno. Kuil ini dikelilingi oleh kapel kecil, tempat suci, dan simbol keagamaan, masing-masing memiliki makna dan legenda tersendiri. Namun yang paling menarik para peziarah dan wisatawan adalah stupa pusat, sebuah bangunan megah yang diyakini menyimpan relik suci Sang Buddha. Stupa ini dikelilingi oleh roda doa yang berputar tanpa henti, digerakkan oleh tangan-tangan setia yang berupaya mengumpulkan pahala spiritual.

Suasana di Swayambhunath sungguh unik. Ini adalah tempat di mana waktu seolah berhenti, di mana suara lonceng dan nyanyian mantra bergema di udara, menciptakan suasana damai dan refleksi. Dari puncak bukit, seseorang dapat memandang ke arah Lembah Kathmandu, sebuah pemandangan yang, bersama dengan rasa keterhubungan spiritual, meninggalkan kesan mendalam bagi mereka yang cukup beruntung untuk mengalaminya.

Kuil ini merupakan cerminan kekayaan warisan budaya Nepal, negara di mana tradisi kuno tetap hidup di tengah modernitas. Swayambhunath bukan hanya sebuah monumen keagamaan, ini adalah pengingat akan hubungan mendalam yang dimiliki masyarakat Nepal dengan keyakinan mereka dan dengan alam di sekitar mereka.

(Swayambhunath, sumber: iStock)
(Swayambhunath, sumber: iStock)

Di penghujung hari, saat matahari terbenam dan pura bermandikan lembutnya cahaya senja, para kera dengan tenang menuruni bukit, seolah tahu tugas mereka sebagai penjaga telah selesai, setidaknya hingga matahari terbit kembali. Oleh karena itu, Swayambhunath tetap menjadi benteng spiritualitas dan tradisi, dijaga oleh para pelindungnya yang tidak biasa namun dihormati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun