Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ironi kehidupan di Istana Versailles pada Abad Pertengahan

12 Agustus 2024   17:06 Diperbarui: 12 Agustus 2024   17:13 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(lstana Versailles, sumber: Pixabay)

Bagaimana cara mandinya orang zaman dahulu? Apakah mereka mandi? Apakah mereka menggunakan parfum? Di sini saya menceritakan semuanya kepada Anda sedikit tentang kehidupan pada zaman dahulu, simak dan baca sampai selesai!

Pada akhir abad ke-16 dan hampir sepanjang abad ke-17, kehidupan di Eropa, khususnya di bangunan terkenal seperti Istana Versailles di Paris, merupakan perpaduan antara kemewahan dan kondisi yang tidak higienis. Meskipun istana ini merupakan simbol kemewahan, anehnya istana ini tidak memiliki kamar mandi. Kurangnya kebersihan ini tidak hanya terjadi di Versailles; Itu adalah ciri umum Abad Pertengahan. Barang-barang pembersih yang paling dasar, seperti sikat gigi, parfum, dan tisu toilet, tidak diketahui.

Bayangkan berjalan melewati aula istana dan melihat kotoran manusia dibuang begitu saja ke luar jendela. Meski kebersihannya kurang, dapur istana mampu menyiapkan jamuan makan untuk ribuan orang, tanpa memperhitungkan standar kebersihan yang kita anggap dasar saat ini. Penggambaran film pada era ini sering kali memperlihatkan orang-orang mengipasi atau menggoyangkan diri, dan orang mungkin mengira hal ini disebabkan oleh cuaca panas.

Namun, kenyataannya tindakan tersebut merupakan upaya untuk menghilangkan bau tidak sedap yang berasal dari balik rok tebal, yang dirancang untuk menahan bau busuk di bagian pribadi. Jarang sekali mandi, salah satu penyebabnya adalah iklim yang dingin dan kurangnya akses terhadap air mengalir. Namun para bangsawan memiliki pelayan yang mengipasi mereka untuk menghilangkan bau dan mengusir serangga. Taman-taman luas di Versailles, meskipun indah secara estetika, memiliki kegunaan praktis: taman-taman tersebut berfungsi sebagai toilet selama festival-festival besar monarki.

Pernikahan, yang biasanya diadakan pada bulan Juni, direncanakan setelah pemandian tahunan pertama pada bulan Mei, ketika bau orang masih dapat ditoleransi. Seiring dengan meningkatnya aroma dari waktu ke waktu, para pengantin wanita mengadopsi tradisi membawa karangan bunga untuk menutupi bau busuk, sehingga memunculkan konsep buket pengantin.

Tindakan mandi merupakan urusan komunal. Sebuah bak mandi besar berisi air panas, dan kepala keluarga mendapat hak istimewa untuk mandi terlebih dahulu. Kemudian anggota keluarga lainnya membenamkan diri ke dalam air yang sama, dimulai dari yang tertua hingga bayi. Lama kelamaan, air menjadi sangat kotor sehingga ada risiko bayi tenggelam di dalamnya. Perumahan juga mempunyai tantangan tersendiri. Atapnya, tanpa langit-langit, menjadi tempat perlindungan hewan seperti tikus, anjing, dan kucing.

Hujan sering kali menyebabkan kebocoran, sehingga hewan-hewan mencari perlindungan di tanah. Mereka yang memiliki kemampuan finansial memiliki piring timah, namun makanan tertentu menyebabkan oksidasi, yang menyebabkan kasus keracunan. Tomat, misalnya, dipandang dengan curiga karena keasamannya. Gelas timah yang digunakan untuk meminum minuman beralkohol terkadang menyebabkan orang terjatuh, seringkali dikira sebagai orang mati dan dipersiapkan untuk dikuburkan.

Dalam beberapa kasus, mereka menyadari bahwa mereka telah dikubur hidup-hidup dengan menemukan goresan di bagian dalam peti mati. Hal ini memunculkan praktik mengikatkan lonceng pada orang yang meninggal, seandainya mereka terbangun, sehingga menimbulkan ungkapan "diselamatkan oleh lonceng". Karena kebersihan pribadi bukanlah prioritas dan bau tidak sedap adalah hal biasa, lilin beraroma sangat populer, terutama di kalangan bangsawan. Lilin-lilin ini tidak hanya memberikan penerangan, tetapi juga membantu menutupi bau tidak sedap di dalam ruangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun