Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menjelajahi Sejarah dan Keunikan Suku Guaranies Paraguay

11 Agustus 2024   16:40 Diperbarui: 11 Agustus 2024   16:47 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Wanita Guarani, sumber: iStock)

Seberapa banyak yang Anda ketahui tentang Guaranies Paraguay dan Brasil. Temukan sejarah menarik dari masyarakat kuno.

Di tanah hijau dan subur di Paraguay dan Brasil, hiduplah komunitas leluhur dengan sejarah yang sama kayanya dengan hutan yang mengelilinginya: suku Guaranes. Masyarakat adat ini, yang keberadaannya sudah ada sejak dahulu kala, telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan pada budaya, bahasa, dan tradisi Amerika Selatan. Warisannya, yang diselimuti legenda dan spiritualitas, tetap hidup dan hidup hingga hari ini.

Suku Guarani dikenal karena hubungannya yang mendalam dengan alam. Mereka hidup harmonis dengan lingkungan, memanfaatkan sumber daya secara berkelanjutan dan menghormati tanah yang mereka anggap keramat. Hubungan simbiosis dengan alam ini tercermin dalam mitos dan kepercayaan mereka, dimana unsur alam seperti sungai, gunung, dan pepohonan memegang peranan yang sangat penting.

Salah satu aspek paling menarik dari budaya Guaran adalah bahasanya, Guaran, yang tidak hanya bertahan selama berabad-abad, namun juga secara signifikan mempengaruhi bahasa Spanyol yang digunakan di Paraguay. Faktanya, Guarani adalah salah satu bahasa resmi negara tersebut, suatu hal yang jarang terjadi dalam konteks global karena hanya sedikit bahasa asli yang mendapatkan pengakuan resmi tersebut.

Puisi dan musik Guarani, sarat dengan simbolisme dan sentimen, merupakan kesaksian kekayaan tradisi lisan yang bertahan dari generasi ke generasi. Kedatangan penjajah Eropa pada abad ke-16 menandai periode penuh gejolak bagi suku Guaranes. Para misionaris Jesuit, khususnya, memainkan peran yang kompleks dalam sejarahnya.

Di satu sisi, para Jesuit berusaha melindungi Guarani dari perbudakan dan perlakuan sewenang-wenang yang dilakukan penjajah, dengan membentuk komunitas pengurangan, atau swasembada, di mana masyarakat adat dapat hidup dan bekerja dengan relatif damai. Di sisi lain, evangelisasi membawa serta penerapan kepercayaan baru dan perubahan adat istiadat nenek moyang mereka.

Terlepas dari tantangan yang ada, suku Guarani telah menunjukkan ketahanan yang luar biasa. Mereka telah memperjuangkan hak dan tanahnya, menghadapi deforestasi dan eksploitasi sumber daya alam yang mengancam cara hidup mereka. Organisasi masyarakat adat dan gerakan sosial bermunculan untuk mendukung tujuan mereka, mencari keseimbangan antara pembangunan modern dan pelestarian identitas budaya mereka.

Di jantung Guaran terdapat sosok "Pay" atau dukun, seorang pemimpin spiritual yang membimbing masyarakat melalui ritual dan upacara. Suku "Pay" dipandang sebagai mediator antara dunia fisik dan spiritual, dan pengetahuan mereka tentang tanaman obat dan pengobatan alami sangat dihormati. Kearifan leluhur ini, yang diturunkan dari generasi ke generasi, tetap menjadi bagian penting dalam kehidupan Guarani. "Tekoha", sebuah istilah yang mengacu pada wilayah dan cara hidup suku Guaran, merupakan hal mendasar untuk memahami pandangan dunia mereka.

Tekoha bukan sekadar ruang fisik, namun sebuah konsep yang mencakup hubungan dengan tanah, komunitas, dan praktik budaya. Hilangnya wilayah akibat ekspansi pertanian dan urbanisasi telah menjadi salah satu ancaman terbesar bagi suku Guarani, namun perjuangan mereka untuk tekoha tetap menjadi pilar perlawanan dan kegigihan mereka.

Di dunia yang terus berubah, kearifan suku Guaranes memberi kita pelajaran berharga tentang keberlanjutan, komunitas, dan rasa hormat terhadap alam. Fakta menarik tentang Guaran adalah konsep mereka tentang "tekojoja", yang secara kasar diterjemahkan sebagai "keadilan sosial". Prinsip ini merupakan hal mendasar dalam masyarakat mereka dan mencerminkan rasa kesetaraan dan timbal balik yang mendalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun