Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Nature

Menelusuri Terusan Panama yang menghubungkan antara Samudra Atlantik dan Pasifik

10 Agustus 2024   15:35 Diperbarui: 10 Agustus 2024   15:38 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Terusan Panama, sumber: Pngtree)

Seberapa banyak yang anda ketahui tentang Terusan Panama? Tahukah Anda bahwa upaya ini mengubah perdagangan global. Saya akan menceritakan sedikit tentang kanal Panama kepada Anda, simak dan baca sampai selesai!

Terusan Panama, jalur air monumental yang membelah tanah genting Panama, tidak diragukan lagi merupakan salah satu prestasi rekayasa terbesar di abad ke-20. Kisahnya adalah kisah penuh gairah tentang ambisi, tragedi, dan kemenangan, yang dibingkai dalam perjuangan manusia melawan alam dan keterbatasan teknologi pada masanya.

(Terusan Panama, sumber: Pngtree)
(Terusan Panama, sumber: Pngtree)

Gagasan tentang kanal yang menghubungkan samudra Atlantik dan Pasifik di Amerika Tengah telah membuat terpesona para penjelajah dan pedagang sejak abad ke-16. Namun, baru pada abad ke-19 gagasan tersebut mulai terbentuk. Upaya serius pertama dilakukan oleh Perancis pada tahun 1881, dipimpin oleh Ferdinand de Lesseps, yang terkenal dengan pembangunan Terusan Suez. Namun, proyek Perancis menghadapi kesulitan yang sangat besar. Penyakit tropis, seperti malaria dan demam kuning, memusnahkan tenaga kerja, dan masalah teknis dan keuangan akhirnya menyebabkan kebangkrutan proyek tersebut pada tahun 1889.

Masuknya Amerika Serikat ke dalam kancah politik menandai sebuah titik balik. Di bawah Presiden Theodore Roosevelt, Amerika Serikat merundingkan hak untuk membangun dan mengendalikan terusan tersebut. Konstruksi dimulai pada tahun 1904, dan kali ini, kemajuan di bidang kedokteran dan teknologi memainkan peran penting. Pengendalian penyakit melalui kampanye sanitasi yang ekstensif, serta inovasi di bidang teknik dan logistik, berhasil mengatasi hambatan yang membuat frustasi Perancis.

Pembangunan Terusan Panama merupakan tantangan besar. Ini melibatkan penggalian lebih dari 270 juta meter kubik tanah dan batu, sebuah tugas yang sangat besar bahkan menurut standar saat ini. Desain kanal mencakup tiga set kunci: Miraflores dan Pedro Miguel di sisi Pasifik, dan Gatn di sisi Atlantik. Kunci ini mengangkat kapal setinggi 26 meter di atas permukaan laut untuk menyeberangi Danau Gatun, sebuah karya teknik hidrolik buatan manusia, sebelum menurunkannya kembali ke permukaan laut.

(Terusan Panama, sumber: Pngtree)
(Terusan Panama, sumber: Pngtree)

Pada tanggal 15 Agustus 1914, SS Ancon melakukan transit resmi pertama melalui kanal, menandai dimulainya era baru dalam pelayaran. Terusan Panama secara signifikan mengurangi waktu dan jarak perjalanan laut, menghilangkan kebutuhan untuk berlayar mengelilingi Cape Horn yang berbahaya di ujung selatan Amerika Selatan.

Selama bertahun-tahun, kanal tersebut telah diperluas dan dimodernisasi untuk mengakomodasi kapal kargo modern yang semakin bertambah besar. Perluasan terbaru, selesai pada tahun 2016, memperkenalkan satu set kunci baru yang lebih besar, memungkinkan lewatnya kapal yang disebut Neopanamax, yang terlalu besar untuk kunci aslinya.

Terusan Panama bukan hanya sebuah keajaiban teknik; adalah bukti hidup tekad manusia dan kemampuan mengatasi kesulitan yang luar biasa. Hal ini telah mengubah perdagangan global, mendekatkan benua Amerika dengan pasar di Eropa dan Asia, dan tetap menjadi komponen penting dalam infrastruktur pelayaran global. Lebih dari satu abad setelah diresmikan, bangunan ini terus memukau para insinyur, sejarawan, dan pelancong dari seluruh dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun