Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Misteri dan Keajaiban Dibalik Katedral Milan

8 Agustus 2024   20:45 Diperbarui: 8 Agustus 2024   20:51 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misteri dan keajaiban apa yang disimpan Katedral Milan? Sebuah perjalanan ke jantung permata arsitektur.

Katedral Milan, sebuah kuil megah yang berdiri megah di jantung kota Milan, Italia, adalah kisah iman, seni, dan sejarah yang terjalin selama berabad-abad. Ini bukan hanya salah satu katedral Gothic terbesar di dunia, tetapi juga merupakan simbol kemampuan manusia untuk menciptakan keindahan melalui batu dan keyakinan. Struktur megah ini, yang dikenal dalam bahasa Italia sebagai "Duomo di Milano", adalah mahakarya arsitektur Gotik yang telah menyaksikan berlalunya waktu, peperangan, dan telah menyaksikan banyak cerita sejak didirikan.

Asal usul katedral ini dimulai pada pertengahan abad ke-14, ketika peletakan batu pertama dilakukan pada tahun 1386, di bawah naungan Gian Galeazzo Visconti, penguasa Milan. Tujuannya adalah untuk menggantikan gereja-gereja kuno Santa Maria Maggiore dan Santa Tecla dengan sebuah katedral yang layak untuk semakin penting dan kayanya Milan. Namun, proyek ini akan menjadi salah satu yang terpanjang dan paling ambisius dalam sejarah arsitektur: pembangunan Katedral Milan berlangsung lebih dari lima abad, dan selesai secara resmi pada tahun 1965.

(Katedral Milan, Sumber: iStock)
(Katedral Milan, Sumber: iStock)

Katedral Milan adalah harta karun seni dan arsitektur. Fasadnya, sebuah karya rumit dari marmer Candoia putih, merupakan permadani dari patung, puncak, dan penopang terbang yang tak terhitung jumlahnya yang menangkap esensi gaya Gotik dalam bentuk terbaiknya. Setiap elemen dipahat dengan cermat, menceritakan kisah para santo, martir, dan tokoh alkitabiah. Interiornya juga sama mengesankannya, dengan bagian tengah yang sangat tinggi yang mengarahkan mata ke arah langit, jendela kaca patri berwarna-warni yang menceritakan bagian-bagian Alkitab dan rasa keluasan yang menguasai setiap orang yang mengunjunginya.

Salah satu aspek yang paling menarik dari Katedral Milan adalah sejarah konstruksinya yang kompleks, yang tidak hanya mencerminkan perubahan gaya arsitektur, tetapi juga naik turunnya politik dan agama pada masa itu. Berbagai arsitek, seniman, dan pekerja dari seluruh Eropa berkontribusi dalam pembangunannya, masing-masing menyumbangkan visi dan keterampilan unik mereka. Keberagaman ini tercermin dalam perpaduan gaya Gotik mulai dari Flamboyan hingga Renaisans, yang merupakan bukti dinamisme budaya pada masa itu.

(Katedral Milan, Sumber: iStock)
(Katedral Milan, Sumber: iStock)

Madonnina, patung emas Perawan Maria yang terletak di titik tertinggi katedral, telah menjadi ikon Milan. Patung yang ditempatkan pada tahun 1774 ini tidak hanya menjadi simbol keagamaan, tetapi juga contoh keterampilan teknis penciptanya. Pemandangan dari teras katedral yang dapat diakses melalui tangga atau lift menawarkan perspektif unik kota dan sekitarnya, menyatukan langit dan bumi dalam pelukan abadi.

Kesimpulannya, Katedral Milan bukan sekadar sebuah bangunan; Ini adalah kesaksian hidup dari sejarah, iman dan seni manusia. Pembangunannya, yang memakan waktu beberapa abad, mencerminkan ketekunan dan pengabdian dari generasi ke generasi. Setiap batu, setiap patung, dan setiap jendela kaca patri menceritakan sebuah kisah, menjadikannya tidak hanya keajaiban arsitektur, tetapi juga tempat pertemuan masa lalu dan masa kini. Kehadirannya yang mengesankan di Piazza del Duomo terus menimbulkan rasa kagum dan hormat, menjaga kekayaan sejarah Milan tetap hidup bagi semua orang yang berkunjung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun