Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Narasi tentang Freemasonry

7 Agustus 2024   12:56 Diperbarui: 7 Agustus 2024   12:57 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Freemasonry, sumber:Masonic find.com)

Apakah anda pernah mendengar tentang Freemason? Namun seberapa banyak yang Anda ketahui tentang sejarah dan asal usul mereka? Saya akan menceritakan sedikit tentang Freemason kepada Anda, simak dan baca sampai selesai!

Freemason, atau Freemasonry, adalah persaudaraan bersejarah yang memainkan peran menarik dan sering disalahpahami dalam sejarah dunia. Asal usul, praktik, dan pengaruhnya telah menjadi subyek spekulasi, mitos, dan kontroversi selama berabad-abad.

Freemasonry modern berakar pada kelompok tukang batu abad pertengahan, namun berubah menjadi persaudaraan dengan cita-cita dan praktek berbeda di Inggris awal abad ke-18. Pada tahun 1717, Grand Lodge pertama didirikan di London, menandai dimulainya organisasi Freemasonry seperti yang kita kenal sekarang.

Freemason disusun menjadi loge, yang merupakan unit organisasi dasar mereka. Pondok-pondok ini beroperasi berdasarkan prinsip dan ritual yang memadukan unsur tradisi pembangun kuno, simbolisme esoterik, dan ajaran filosofis. Meskipun rincian pasti dari ritual dan praktik mereka dirahasiakan, diketahui bahwa mereka berfokus pada pengembangan moral dan spiritual individu, mengedepankan nilai-nilai seperti persaudaraan, amal, dan pencarian kebenaran.

Salah satu ciri paling menonjol dari Freemasonry adalah sifatnya yang tampaknya kontradiktif. Di satu sisi, mereka dituduh sebagai perkumpulan rahasia dengan maksud tersembunyi, namun di sisi lain, mereka memainkan peran publik yang signifikan dalam berbagai aspek masyarakat dan sejarah. Freemason telah terlibat dalam berbagai gerakan reformasi sosial dan anggotanya memiliki banyak tokoh terkemuka, termasuk pemimpin politik, ilmuwan, dan seniman.

Dalam sejarah Amerika, misalnya, beberapa Founding Fathers adalah Freemason, sehingga menimbulkan spekulasi tentang pengaruh Freemasonry terhadap prinsip-prinsip pendirian negara tersebut. Di Eropa, Freemasonry telah dikaitkan dengan gerakan pencerahan dan penentangan terhadap bentuk kekuatan politik dan agama tertentu.

Freemasonry juga menghadapi tantangan dan penganiayaan. Gereja Katolik, misalnya, secara historis melarang anggotanya bergabung dengan Freemasonry, karena menganggapnya sebagai organisasi yang bertentangan dengan ajarannya. Begitu pula dengan rezim totaliter di abad ke-20, seperti Nazisme dan Stalinisme, yang menganiaya Freemason karena menganggap mereka musuh negara.

Saat ini, Freemasonry tetap menjadi entitas global, dengan jutaan anggota di seluruh dunia. Meskipun beberapa praktik dan ritualnya tetap bersifat pribadi, organisasi ini secara keseluruhan lebih transparan mengenai aktivitas dan tujuannya. Pondok-pondok Masonik terus fokus pada karya amal, pengembangan pribadi, dan diskusi filosofis.

Freemasonry tidak seragam dalam praktik dan strukturnya. Ada beberapa ritus Masonik, seperti Ritus Skotlandia Kuno dan yang Diterima, Ritus York, dan Ritus Swedia, masing-masing dengan sistem derajat atau tingkat inisiasi dan pengajarannya sendiri. Derajat ini melambangkan tingkat pemahaman spiritual dan moral yang berbeda.

Kesimpulannya, Freemasonry adalah sebuah persaudaraan dengan sejarah yang kaya dan kompleks, ditandai dengan pengaruhnya terhadap peristiwa-peristiwa dan tokoh-tokoh penting dalam sejarah dan oleh kontroversi dan misteri yang melingkupinya. Warisannya merupakan bukti dampak abadinya terhadap masyarakat dan budaya selama berabad-abad.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun