Oleh karena itu, mahakarya alam ini melanjutkan dialog abadinya dengan danau dan langit, sebuah tarian cahaya dan bayangan, air dan batu, yang mengajak kita untuk merefleksikan keberadaan kita sendiri dan warisan yang ingin kita tinggalkan di dunia ini. Singkatnya, Katedral Marmer adalah cermin tempat alam memandang dirinya sendiri dan menunjukkan kepada kita, dengan keindahan yang menakjubkan, keagungan ciptaannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!