Tahukah Anda bahwa hari ayah punya sejarah yang menarik? Temukan asal usul dan evolusi perayaan istimewa ini, simak dan baca sampai selesai!
Hari Ayah adalah perayaan yang mengakar dalam banyak budaya di seluruh dunia, namun hanya sedikit yang mengetahui asal muasalnya dan perkembangannya selama bertahun-tahun. Meskipun saat ini liburan ini lazim dikaitkan dengan hadiah, pertemuan keluarga, dan ungkapan kasih sayang, sejarahnya sangat menarik dan mengharukan.
Konsep merayakan orang tua sudah ada sejak zaman kuno. Di Babilonia kuno, lebih dari 4.000 tahun yang lalu, bukti perayaan serupa ditemukan ketika seorang pemuda bernama Elmesu menuliskan harapan baik untuk ayahnya di atas lempengan tanah liat. Namun, Hari Ayah seperti yang kita kenal sekarang berakar di Amerika pada awal abad ke-20.
Asal usul Hari Ayah di Amerika terkait dengan Sonora Smart Dodd, seorang wanita asal Spokane, Washington. Terinspirasi dari Hari Ibu yang resmi ditetapkan pada tahun 1914, Dodd ingin memberikan penghormatan kepada ayahnya, William Jackson Smart, seorang veteran Perang Saudara yang membesarkan keenam anaknya sendirian setelah kematian istrinya. Dodd merasa ayahnya dan ayah lainnya berhak mendapatkan pengakuan serupa dengan yang diberikan kepada ibu.
Sonora mengajukan ide tersebut pada tahun 1909, dan setahun kemudian, Spokane merayakan Hari Ayah pertama pada tanggal 19 Juni 1910, bertepatan dengan hari ulang tahun ayah Dodd. Ide ini dengan cepat mendapatkan popularitas dan menyebar ke kota-kota dan negara-negara lain. Namun, baru pada tahun 1972 Presiden Richard Nixon menandatangani proklamasi yang menetapkan hari Minggu ketiga bulan Juni sebagai Hari Ayah di Amerika Serikat, sehingga menjadikannya perayaan resmi nasional.
Hari raya ini telah meluas dan disesuaikan di seluruh dunia, dengan berbagai negara mengadopsi tanggal dan tradisi mereka sendiri untuk menghormati ayah. Misalnya, di Spanyol dan banyak negara Amerika Latin, Hari Ayah dirayakan pada tanggal 19 Maret, bertepatan dengan Hari Santo Yusuf, ayah Yesus dalam tradisi Kristen. Di tempat lain, seperti Australia dan Selandia Baru, dirayakan pada hari Minggu pertama bulan September.
Selama bertahun-tahun, Hari Ayah telah berkembang dengan mencakup berbagai cara untuk merayakan dan mengakui pentingnya ayah dan figur ayah. Dari pertemuan keluarga dan aktivitas luar ruangan hingga hadiah yang dipersonalisasi dan pesan yang menyentuh hati, setiap keluarga memiliki cara unik untuk mengungkapkan rasa terima kasih dan cinta mereka.
Selain sebagai ajang untuk menunjukkan apresiasi, Hari Ayah juga mengingatkan kita akan pentingnya peran ayah dalam pembentukan dan kesejahteraan generasi mendatang. Ayah, kakek nenek, dan figur orang tua lainnya memainkan peran penting dalam kehidupan anak, memberikan dukungan, bimbingan, dan kasih sayang tanpa syarat.
Hari Ayah memberi kita kesempatan khusus untuk merenungkan pengaruh positif ayah terhadap kehidupan kita dan masyarakat secara umum. Ini adalah saat yang tepat untuk berterima kasih kepada mereka atas pengorbanan mereka, dedikasi mereka dan kasih sayang mereka yang tiada henti, dan untuk merayakan keragaman cara di mana peran sebagai ayah memanifestasikan dirinya.
Jadi, baik Anda merayakannya dengan jamuan makan istimewa, memberikan hadiah yang bermakna, atau sekadar menghabiskan waktu bersama, Hari Ayah adalah pengingat tahunan akan pentingnya menghormati dan menghargai orang-orang yang telah berkorban begitu banyak bagi kita.
Fakta menarik tentang Hari Ayah adalah, meskipun dirayakan pada tanggal yang berbeda di seluruh dunia, dalam semua kasus, hari libur tersebut berupaya untuk menyoroti pentingnya sosok ayah dalam keluarga dan kehidupan sosial. Di Thailand, misalnya, Hari Ayah dirayakan pada tanggal 5 Desember untuk menghormati hari ulang tahun mendiang Raja Bhumibol Adulyadej, yang sangat dihormati dan dicintai di negara tersebut. Pada festival ini diadakan upacara khusus dan anak-anak seringkali memberikan bunga ganyong yang dianggap sebagai simbol kejantanan dan keberuntungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H