Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sejarah Asal-usul dan Evolusi Perayaan Hari Ayah

6 Agustus 2024   05:50 Diperbarui: 6 Agustus 2024   09:14 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain sebagai ajang untuk menunjukkan apresiasi, Hari Ayah juga mengingatkan kita akan pentingnya peran ayah dalam pembentukan dan kesejahteraan generasi mendatang. Ayah, kakek nenek, dan figur orang tua lainnya memainkan peran penting dalam kehidupan anak, memberikan dukungan, bimbingan, dan kasih sayang tanpa syarat.

Hari Ayah memberi kita kesempatan khusus untuk merenungkan pengaruh positif ayah terhadap kehidupan kita dan masyarakat secara umum. Ini adalah saat yang tepat untuk berterima kasih kepada mereka atas pengorbanan mereka, dedikasi mereka dan kasih sayang mereka yang tiada henti, dan untuk merayakan keragaman cara di mana peran sebagai ayah memanifestasikan dirinya.

Jadi, baik Anda merayakannya dengan jamuan makan istimewa, memberikan hadiah yang bermakna, atau sekadar menghabiskan waktu bersama, Hari Ayah adalah pengingat tahunan akan pentingnya menghormati dan menghargai orang-orang yang telah berkorban begitu banyak bagi kita.

Fakta menarik tentang Hari Ayah adalah, meskipun dirayakan pada tanggal yang berbeda di seluruh dunia, dalam semua kasus, hari libur tersebut berupaya untuk menyoroti pentingnya sosok ayah dalam keluarga dan kehidupan sosial. Di Thailand, misalnya, Hari Ayah dirayakan pada tanggal 5 Desember untuk menghormati hari ulang tahun mendiang Raja Bhumibol Adulyadej, yang sangat dihormati dan dicintai di negara tersebut. Pada festival ini diadakan upacara khusus dan anak-anak seringkali memberikan bunga ganyong yang dianggap sebagai simbol kejantanan dan keberuntungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun