Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejarah dan Kebudayaan Dinasti Song China

5 Agustus 2024   18:26 Diperbarui: 5 Agustus 2024   18:26 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seberapa banyak yang anda ketahui tentang Dinasti Song di China? Saya akan menceritakan sedikit tentang sejarah menarik dinasti Song China kepada anda, simak dan baca sampai selesai!

Dinasti Song, era perubahan budaya, teknologi, dan politik yang mendalam, adalah periode penting dalam sejarah Tiongkok, yang berlangsung dari tahun 960 hingga 1279 Masehi. Dinasti ini terbagi menjadi dua periode: Song Utara (960-1127) dan Song Selatan (1127-1279), dipisahkan oleh invasi Jurchen dan jatuhnya ibu kota, Bianjing.

Awal mula Dinasti Song ditandai dengan penyatuan Tiongkok di bawah kepemimpinan Zhao Kuangyin yang juga dikenal sebagai Kaisar Taizu. Setelah puluhan tahun mengalami kekacauan dan perpecahan akibat jatuhnya Dinasti Tang, Taizu berhasil mengkonsolidasikan kekuasaan dan membentuk pemerintahan terpusat. Ini adalah periode yang relatif stabil, dimana pertumbuhan ekonomi dan budaya didorong.

(Dinasti Song, sumber:Lovepik)
(Dinasti Song, sumber:Lovepik)

Salah satu ciri khas Dinasti Song adalah perekonomiannya yang berkembang pesat. Perkembangan pertanian, yang didorong oleh kemajuan teknologi seperti bajak besi dan teknik pertanian baru, memungkinkan peningkatan produksi pangan secara signifikan. Hal ini, seiring dengan kebangkitan kota dan perdagangan, menyebabkan pertumbuhan populasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kota-kota Song, khususnya ibu kota Kaifeng, menjadi pusat perdagangan dan budaya yang dinamis, dengan populasi yang mungkin telah melebihi satu juta.

Di bidang teknologi, Dinasti Song menyaksikan banyak kemajuan. Salah satu penemuan yang paling menonjol adalah penemuan bubuk mesiu, yang tidak hanya berdampak signifikan pada peperangan, namun juga mempengaruhi budaya dan masyarakat dengan cara yang tidak terduga. Selain itu, Dinasti Song mengalami kemajuan dalam bidang metalurgi, percetakan, dan navigasi, yang tidak hanya mengubah kehidupan di Tiongkok, namun juga berdampak pada seluruh dunia.

(Dinasti Song, sumber:Lovepik)
(Dinasti Song, sumber:Lovepik)

Secara budaya, Dinasti Song dikenang karena prestasinya di bidang seni dan sains. Lukisan dan puisi mencapai tingkatan baru dengan tokoh-tokoh seperti Su Shi dan Mi Fu. Filsafat dan sastra juga berkembang, dengan Neo-Konfusianisme muncul sebagai kekuatan dominan dalam pemikiran Tiongkok. Para sarjana lagu memberikan penekanan khusus pada studi dan penafsiran karya klasik Konfusianisme, yang mengarah pada kebangkitan dalam pendidikan dan administrasi sipil.

Di bidang politik, Dinasti Song membawa perubahan signifikan pada struktur dan fungsi pemerintahan. Sistem meritokrasi ditetapkan untuk pemilihan pejabat, berdasarkan sistem ujian kekaisaran yang ketat. Sistem ini menarik talenta-talenta terbaik dari seluruh negara, meskipun sistem ini juga menimbulkan kekakuan dan konservatisme dalam pemerintahan.

Dinasti Song juga menghadapi tantangan militer yang signifikan. Terlepas dari pencapaian budaya dan ekonominya, dinasti ini berjuang untuk mempertahankan perbatasannya dari masyarakat nomaden seperti Khitan dan Jurchen. Hilangnya ibu kota utara ke tangan Jurchen pada tahun 1127 merupakan pukulan telak, yang menyebabkan berdirinya Song Selatan, dengan ibu kota barunya di Lin'an (sekarang Hangzhou). Meskipun mengalami kemunduran, Song Selatan tetap makmur secara budaya dan ekonomi, meskipun selalu berada di bawah ancaman invasi eksternal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun