Perpustakaan Joanina tidak diragukan lagi merupakan kesaksian hidup tentang bagaimana alam dan warisan budaya dapat hidup berdampingan secara harmonis. Kehadiran kelelawar, bukannya sebuah ketidaknyamanan, merupakan bagian penting dari pesona mereka dan pengingat akan solusi cerdik yang telah digunakan sepanjang sejarah untuk melindungi warisan budaya kita.
Fakta tambahan tentang Perpustakaan Joanina adalah, selain koleksi bukunya yang mengesankan dan keberadaan kelelawar, perpustakaan ini juga memiliki sistem keamanan yang sangat canggih pada masanya. Pada abad ke-18, dipasang pintu kayu tebal berlapis besi yang dapat ditutup rapat, melindungi manuskrip berharga dari kemungkinan kebakaran dan pencurian.
Pintu-pintu ini tidak hanya sebagai langkah pengamanan, tetapi juga sebagai cara untuk menjaga kondisi lingkungan yang memadai untuk konservasi buku, yang menunjukkan pentingnya pelestarian pengetahuan pada saat itu. Pembangunannya sebagian besar dibiayai oleh emas dari Brazil, yang pada saat itu merupakan jajahan Portugis. Fakta ini tidak hanya mencerminkan kekayaan kerajaan Portugis pada abad ke-18, tetapi juga menambah lapisan sejarah lain pada monumen budaya yang mengesankan ini.
Oleh karena itu, Perpustakaan Joanina tidak hanya merupakan tempat perlindungan pengetahuan dan keindahan arsitektur, tetapi juga merupakan contoh menarik dari hidup berdampingan antara alam dan manusia, tempat di mana setiap elemen, betapapun anehnya kelihatannya, memiliki tujuan dan berkontribusi terhadap pelestarian. dari harta yang tak ternilai harganya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H