Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Antonio Vivaldi, Komposer Pemain Biola dan Pendeta Italia yang Dikenal Karena Ciri Khas Rambut Merahnya

2 Agustus 2024   05:53 Diperbarui: 2 Agustus 2024   05:59 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapakah Antonio Vivaldi? Komposer, pemain biola, dan pendeta Italia, yang karyanya "The Four Seasons" adalah salah satu contoh musik barok yang paling terkenal.

Antonio Vivaldi yang dijuluki "Il Prete Rosso" (Pendeta Merah) karena ciri khas rambut merahnya, merupakan sosok yang bersinar dengan cahayanya sendiri di cakrawala musik klasik. Lahir di Venesia pada tahun 1678 dari keluarga sederhana, Vivaldi berkembang menjadi salah satu komposer paling berpengaruh di era Barok. Kehidupannya, yang semarak dan dinamis seperti alat musik gesek yang ia mainkan, merupakan perpaduan menarik antara pengabdian musik dan spiritual.

Sejak kecil, Vivaldi diperkenalkan dengan dunia musik oleh ayahnya, seorang pemain biola, yang mengajarinya bermain biola. Dia dengan cepat menonjol, tidak hanya karena keahliannya sebagai pemain biola tetapi juga karena kemampuannya yang luar biasa dalam mengarang lagu.

 Meskipun ditahbiskan menjadi imam pada tahun 1703, ia segera dibebaskan dari misa karena kesehatannya yang menurun. Namun, hal ini tidak menghentikan karier gerejawinya atau kecintaannya pada musik; Sebaliknya, hal itu mengarah langsung pada salah satu peran paling menentukan dalam hidupnya: guru biola di Ospedale della Piet, sebuah panti asuhan untuk anak perempuan di Venesia.

Di Ospedale, Vivaldi tidak hanya menemukan pekerjaan tetapi juga tujuan sebenarnya. Dia menggubah banyak karyanya yang paling terkenal untuk musisi muda panti asuhan, menulis konser, kantata, dan musik sakral yang memungkinkan anak-anak yatim piatu untuk mengembangkan dan menampilkan kemampuan mereka.

Lingkungan ini, yang penuh dengan kebutuhan namun juga peluang, mengilhami beberapa karyanya yang paling eksperimental dan menarik. Namun "The Four Seasons", kumpulan tempat konser biola yang digubah sekitar tahun 1720,lah yang mengokohkan ketenarannya dalam sejarah musik.

Setiap konser terikat pada musim dalam setahun, sebuah ide revolusioner pada saat itu yang mencontohkan gaya musik terprogram gaya barok---musik yang bertujuan untuk membangkitkan gambaran atau menceritakan sebuah kisah.

Kemampuan Vivaldi untuk menangkap esensi setiap musim dengan nada-nada yang meniru kicau burung di musim semi, badai di musim panas, tarian panen di musim gugur, dan dinginnya suhu di musim dingin, menunjukkan keahliannya tidak hanya sebagai komposer tetapi juga sebagai penyair musik. 

Sepanjang hidupnya, Vivaldi dipuji sekaligus dibenci, kekayaan dan ketenaran datang secara bergelombang, seperti yang biasa terjadi dalam kehidupan banyak seniman. Dia meninggal di Wina pada tahun 1741, dalam kondisi yang relatif miskin, tetapi meninggalkan warisan yang melampaui waktu dan kematiannya. Saat ini, musiknya tidak hanya diputar secara rutin di gedung konser, namun juga mendapat tempat baru dalam budaya populer, film, iklan, dan banyak lagi, yang merupakan bukti universalitas dan daya tariknya yang abadi.

Antonio Vivaldi, lebih dari seorang musisi, adalah seorang inovator yang menantang konvensi dan mengeksplorasi kedalaman emosi manusia melalui karya seninya. Dalam setiap catatan yang ditulisnya, Vivaldi meninggalkan sebagian dari dunia batinnya, sebuah dunia yang kaya dan kompleks seperti musim-musim yang ia gambarkan dengan sangat ahli. Musiknya tidak hanya bertahan; ia hidup, bernafas, dan berkembang dalam setiap pertunjukan, dalam setiap pendengaran, menyatukan pendengar dalam momen keindahan dan pengertian abadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun