Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Misteri Peta Piri: Peta Abad ke-16 yang Menunjukkan Belahan Dunia Sebelum ditemukan Secara Resmi

31 Juli 2024   13:37 Diperbarui: 31 Juli 2024   13:40 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misteri peta Piri: Peta abad ke-16 yang menunjukkan belahan dunia sebelum ditemukan secara resmi

Peta Piri Reis, sebuah karya kartografi menarik dari abad ke-16, muncul dari kedalaman waktu sebagai teka-teki sejarah dan artefak yang bernilai tak terhitung. Peta ini, dibuat pada tahun 1513 oleh laksamana dan kartografer Ottoman Piri Reis, mewakili perpaduan misteri dan pengetahuan, menentang gagasan kontemporer tentang eksplorasi dan penemuan.

Yang paling mencolok dari Peta Piri Reis adalah penggambaran belahan dunia yang menurut catatan sejarah belum tereksplorasi oleh orang Eropa pada saat itu. Peta ini, sebagian didasarkan pada sumber-sumber yang lebih tua dan mungkin hilang, menunjukkan dengan sangat rinci pesisir Amerika Selatan, Afrika, dan sebagian Antartika. Yang membuat penasaran para sejarawan dan ahli geografi adalah bagaimana Piri Reis bisa mengetahui pengetahuan tentang daratan ini, khususnya Antartika, yang secara resmi ditemukan jauh kemudian, pada abad ke-19.

(Peta Piri, sumber: iStock)
(Peta Piri, sumber: iStock)

Peta tersebut, sebuah fragmen dari representasi dunia yang jauh lebih besar, digambar di atas kulit rusa dan menampilkan keterampilan kartografi yang mengesankan pada masanya. Ketepatan dalam menggambarkan garis pantai tertentu dan dimasukkannya rincian geografis tertentu menimbulkan pertanyaan tentang sumber yang mungkin digunakan Piri Reis. Ia sendiri diketahui mengaku mengandalkan koleksi peta dan peta bahari, termasuk material yang berasal dari zaman Christopher Columbus.

Peta Piri Reis tidak hanya menjadi objek kajian para sejarawan; Hal ini juga telah menangkap imajinasi para penggemar misteri kuno dan teori sejarah alternatif. Beberapa pihak berpendapat bahwa peta tersebut adalah bukti peradaban kuno dengan pengetahuan kartografi yang maju, sementara yang lain melihat di dalamnya peta tersebut adalah tangan penjelajah pra-Columbus yang tidak dikenal.

(Peta Piri, sumber: iStock)
(Peta Piri, sumber: iStock)

Di luar teori dan spekulasi, Peta Piri Reis tetap menjadi bukti keterampilan dan pengetahuan para kartografer di masa lalu. Hal ini mengingatkan kita bahwa sejarah eksplorasi dan penemuan sangatlah kompleks dan mungkin penuh dengan bab-bab yang belum ditulis. Ketika para ahli terus mempelajarinya, peta ini terus menawarkan teka-teki baru dan tetap menghidupkan perdebatan tentang batas-batas pengetahuan sejarah kita. Pada akhirnya, Peta Piri Reis bukan hanya sekedar potongan kertas kuno, namun sebuah jendela menuju misteri masa lalu global kita.

(Peta Piri, sumber: iStock)
(Peta Piri, sumber: iStock)

Piri Reis menyatakan dalam catatan petanya bahwa ia mengandalkan berbagai sumber untuk pembuatannya, termasuk 20 peta dan peta laut, baik Arab maupun Portugis. Dia bahkan menyebutkan telah menggunakan peta yang dibuat oleh Christopher Columbus, yang menunjukkan adanya hubungan langsung dengan pelayaran awal Eropa ke Amerika.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun