Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Piramida Cestian: Satu-satunya Piramida di Eropa

30 Juli 2024   09:22 Diperbarui: 30 Juli 2024   09:25 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Piramida Cestian, Roma, sumber:iStock)

Dimana satu-satunya piramida di Eropa?Di antara misteri yang ada di Eropa, dengan kastil abad pertengahan, katedral Gotik, dan sisa-sisa Romawi, terdapat keingintahuan arsitektur yang melampaui ekspektasi dan membangkitkan gambaran lanskap Mesir: piramida. Bukan di pasir gersang Mesir, namun di Italia yang hijau dan rindang, terletak satu-satunya piramida di Eropa: Piramida Cestian di Roma.

Dibangun antara 18 dan 12 SM, Piramida Cestian tidak hanya unik karena bentuknya, tetapi juga sejarah dan lokasinya. Bangunan ini berdiri megah di jantung kota Roma, dekat pemakaman non-Katolik kota, dan menonjol di antara arsitektur Romawi klasik yang mengelilinginya. Awalnya, piramida ini dibangun sebagai makam Gayus Cestius, seorang hakim Romawi yang menurut prasasti di piramida tersebut memerintahkan makamnya dibangun dalam waktu kurang dari 330 hari. Gaius Cestius, yang terkesan dengan piramida Mesir selama perjalanannya, ingin tempat peristirahatan terakhirnya meniru kemegahan dan misterinya.

(Piramida Cestian, Roma, sumber:iStock)
(Piramida Cestian, Roma, sumber:iStock)

Piramida Cestian berukuran tinggi 36 meter dan setiap sisi alasnya berukuran sekitar 30 meter. Bagian luarnya awalnya dilapisi marmer Carrara putih, yang masih bersinar di bawah sinar matahari Romawi hingga saat ini, menarik perhatian para sejarawan dan penasaran. Meskipun kecil dibandingkan dengan piramida kolosal Giza, Piramida Cestia memiliki proporsi yang sempurna dan merupakan bukti daya tarik orang Romawi kuno terhadap budaya Mesir.

Pada abad ke-3, piramida dimasukkan ke dalam tembok kota yang dibangun oleh Kaisar Aurelian, membantu melestarikan strukturnya selama berabad-abad. Integrasi ini tidak hanya menggarisbawahi pentingnya piramida dalam lanskap perkotaan Roma, namun juga memberikan perlindungan tambahan terhadap invasi dan perjalanan waktu.

(Pirang Cestian Roma, sumber: iStock)
(Pirang Cestian Roma, sumber: iStock)

Selama berabad-abad, Piramida Cestian telah menginspirasi legenda dan sastra. Itu adalah landmark bagi para peziarah yang memasuki Roma dan simbol daya tarik abadi kota tersebut terhadap budaya kuno. Saat ini, kota ini tetap menjadi tujuan populer bagi mereka yang ingin menemukan sisi Roma yang kurang dikenal, sebuah bagian sejarah yang menghubungkan masa lalu kekaisaran kota ini dengan keajaiban Mesir kuno.

Oleh karena itu, di kota metropolitan Roma yang ramai, Piramida Cestian berdiri sebagai sebuah teka-teki arsitektur, sebuah jendela ke masa ketika Roma menjadi pusat dunia dan tempat di mana bahkan seorang hakim Romawi pun dapat memimpikan bintang-bintang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun