Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hutan Berbisik, Kisah Perjalanan Melintasi Waktu bersama Elena

27 Juli 2024   16:50 Diperbarui: 27 Juli 2024   17:03 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(The Whispering Forest, sumber:Pixabay)

Di wilayah yang terlupakan oleh peta dan kenangan, terbentang The Whispering Forest, tempat yang penuh teka-teki seperti namanya. Penduduk setempat membicarakannya dengan berbisik-bisik, bertukar cerita tentang rahasia yang dibagikan pepohonan kepada mereka yang berani memasuki hati mereka.

Di antara orang-orang pemberani itu adalah Elena, seorang wanita muda dengan jiwa petualang dan haus akan misteri yang belum terpecahkan. Dia tumbuh dengan mendengarkan legenda hutan dan setelah dewasa memutuskan untuk menjelajahi kedalamannya. Berbekal kompas, senter, dan rasa penasaran yang tak terpuaskan, Elena memasuki labirin hijau.

(Hutan, sumber: iStock)
(Hutan, sumber: iStock)

Saat kabut hilang, Elena mendapati dirinya berada di lanskap asing. Langit memiliki warna yang belum pernah kulihat, dan tanaman serta pepohonan sangat eksotis. Dia menyadari bahwa dia telah menyeberang ke dimensi lain.

Saat dia menjelajahi dunia baru ini, dia menemukan tanda-tanda peradaban kuno: reruntuhan yang tampak seperti kuil dan rumah, semuanya dibangun dengan gaya arsitektur yang tidak diketahui. Dia memperhatikan bahwa bayangan itu bergerak dengan aneh, seolah-olah ada sesuatu atau seseorang yang memanipulasinya.

(The Whispering Forest, sumber:Pixabay)
(The Whispering Forest, sumber:Pixabay)

Hutan menerima Elena dengan keheningan supernatural. Saat dia bergerak maju, dia mulai mendengar bisikan yang nyaris tak terdengar. Pada awalnya, dia mengira itu hanyalah khayalan belaka, namun dia segera menyadari bahwa pepohonan benar-benar berbicara. Mereka membisikkan kisah-kisah kuno, rahasia masa lalu yang terjalin bersama angin dan hilang di antara dedaunan.

Saat dia berjalan lebih jauh ke dalam hutan, bisikan itu menjadi semakin keras dan jelas. Mereka bercerita tentang cinta yang hilang, pertempuran yang terlupakan, dan kebenaran yang tersembunyi. Elena, terpesona, terus maju, dipandu oleh simfoni yang berbisik.

(Hutan, sumber: iStock)
(Hutan, sumber: iStock)

Tiba-tiba, bisikan itu berhenti. Elena mendapati dirinya berada di tempat terbuka yang diterangi cahaya bulan, di tengahnya terdapat jam kakek kuno, lapuk namun megah. Itu adalah objek yang tidak pada tempatnya, dikelilingi oleh keheningan yang kontras dengan gumaman hutan yang terus-menerus.

Elena mendekati jam itu, merasakan hubungan yang tidak bisa dijelaskan. Ketika dia menyentuh permukaannya yang dingin, sebuah penglihatan menyapu dirinya: sejarah jam tangan itu, bagaimana jam itu sampai di hutan, dan nasib pemilik terakhirnya, seorang pembuat jam yang mencari rahasia yang hilang dalam waktu.

Wanita muda itu menyadari bahwa Hutan Berbisik tidak hanya menyimpan rahasia masa lalu, tapi juga penjaga takdir yang saling terkait. Dengan setiap cerita yang dibisikkan, hutan menjalin benang waktu, menghubungkan kehidupan dan mengungkapkan kebenaran.

(Hutan, sumber: iStock)
(Hutan, sumber: iStock)

Elena muncul dari hutan malam itu dengan transformasi, tidak hanya membawa serta cerita yang dibisikkan oleh pepohonan, tetapi juga pemahaman baru tentang kompleksitas waktu dan takdir. Hutan Berbisik telah berbagi misteri terbesarnya dengannya, dan dia tahu bahwa hidupnya tidak akan pernah sama lagi.

Saat dia menjelajahi dunia baru ini, dia menemukan tanda-tanda peradaban kuno: reruntuhan yang tampak seperti kuil dan rumah, semuanya dibangun dengan gaya arsitektur yang tidak diketahui. Dia memperhatikan bahwa bayangan itu bergerak dengan aneh, seolah-olah ada sesuatu atau seseorang yang memanipulasinya.

Tiba-tiba, sosok berkerudung muncul di hadapannya, berbicara kepadanya dalam bahasa yang tidak diketahui. Elena, takut tetapi bertekad untuk mengerti, mencoba berkomunikasi. Sosok itu memberinya sebuah benda aneh, sebuah kristal yang bersinar dengan cahayanya sendiri, dan menunjuk ke arah jembatan.

Elena, menyadari bahwa dia harus kembali, berlari menuju jembatan. Melewatinya kembali, dia merasakan disorientasi yang sama. Setelah mencapai sisi lain, dia menemukan dirinya kembali ke dunianya, tetapi sesuatu telah berubah: kristal di tangannya telah berubah menjadi kunci kuno.

Ketika dia kembali ke kota, tidak ada yang mempercayai ceritanya, mereka mengira itu hanyalah cerita lain tentang jembatan misterius. Tapi Elena tahu yang sebenarnya, dan sekarang dia memiliki kunci yang, dia yakin, akan membuka lebih banyak rahasia Jembatan Antar Dunia. Petualangan mereka baru saja dimulai.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun