Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejarah Yunani, Perjalanan Melintasi Waktu dan Budaya Peradaban Abadi

27 Juli 2024   15:41 Diperbarui: 27 Juli 2024   15:45 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seberapa banyak yang anda ketahui tentang sejarah Yunani? Sebuah perjalanan melintasi waktu dan budaya peradaban abadi. 

Sejarah Yunani adalah permadani menarik yang ditenun dari benang mitologi, filsafat, seni, dan politik. Mari kita kembali ke asal-usulnya dan temukan momen-momen penting yang membentuk salah satu peradaban paling berpengaruh di dunia kuno.

Awalnya, Yunani Kuno bukanlah sebuah negara kesatuan, melainkan kumpulan negara-kota independen, yang dikenal sebagai polis. Di antara yang paling menonjol adalah Athena, Sparta, Korintus, dan Thebes. Negara-negara kota ini unik dalam organisasi dan budayanya, namun memiliki bahasa dan agama yang sama.

(Yunani, sumber: iStock)
(Yunani, sumber: iStock)

Peradaban besar Yunani yang pertama adalah peradaban Minoa di pulau Kreta, sekitar tahun 2000 SM. Dikenal dengan istananya yang mengesankan seperti Knossos, bangsa Minoa meninggalkan jejak abadi dalam sejarah Aegea. Namun, sekitar tahun 1450 SM, bangsa Mycenaean, peradaban pejuang di daratan Yunani, mengambil kendali. Bangsa Mycenaean terkenal dengan bentengnya dan menjadi dasar legenda Homer seperti Perang Troya.

Dengan jatuhnya bangsa Mycenaean sekitar tahun 1200 SM, Yunani memasuki masa kegelapan, dimana invasi dan runtuhnya struktur politik hanya menyisakan sedikit bukti tertulis. Namun masa kelam ini berganti dengan Zaman Archaic (800-500 SM), sebuah era kebangkitan dimana bentuk pemerintahan demokratis pertama kali muncul, khususnya di Athena

(Yunani, sumber: iStock)
(Yunani, sumber: iStock)

Athena, di bawah kepemimpinan tokoh-tokoh seperti Solon dan Pericles, menjadi pusat filsafat, teater, dan seni. Demokrasi Athena memungkinkan partisipasi warga negara yang belum pernah terjadi sebelumnya (walaupun terbatas pada orang bebas), dan tokoh-tokoh seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles berkembang pesat, yang ide-idenya terus mempengaruhi pemikiran Barat.

Pada saat yang sama, Sparta mengambil jalan yang berbeda. Masyarakat mereka terfokus pada perang dan disiplin militer. Sejak usia dini, Spartan dilatih untuk menjadi tentara yang kejam, dan pemerintahan oligarki mereka adalah salah satu yang paling ditakuti di Yunani. Perang Persia (499-449 SM) menyatukan polis Yunani melawan musuh bersama: Kekaisaran Persia. Pertempuran Marathon, Thermopylae, dan Salamis merupakan simbol periode ini. Kemenangan Yunani dalam perang ini tidak hanya menjamin kemerdekaannya tetapi juga menyoroti kekuatan militer dan strategi polis bersatu.

(Yunani, sumber: iStock)
(Yunani, sumber: iStock)

Namun, persaingan antara Athena dan Sparta memuncak pada Perang Peloponnesia (431-404 SM), yang melemahkan negara-kota Yunani dan membuat mereka rentan terhadap invasi eksternal. Hal ini memfasilitasi penaklukan Philip II dari Makedonia atas Yunani dan, selanjutnya, perluasan kekaisaran putranya, Alexander Agung. Alexander Agung, lahir di Pella pada tahun 356 SM, menciptakan salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah hanya dalam satu dekade. Kerajaannya membentang dari Yunani hingga Mesir dan barat laut India. Penyebaran budaya Yunani ke seluruh dunia, menyatu dengan budaya lokal dan memunculkan perpaduan yang kaya antara pengetahuan dan tradisi.

Akhirnya pada tahun 146 SM, Yunani jatuh ke tangan Kekaisaran Romawi. Namun, bahkan di bawah pemerintahan Romawi, kebudayaan dan pengetahuan Yunani terus berkembang dan meninggalkan jejak yang tak terhapuskan pada peradaban Barat. Sejarah Yunani adalah bukti ketahanan dan inovasi manusia. Dari mitos dan legenda hingga pencapaian mereka di bidang filsafat dan sains, pengaruh Yunani tetap terlihat jelas di dunia kontemporer kita. Menjelajahi masa lalu berarti menggali dasar dari banyak ide dan nilai yang kita anggap remeh saat ini, mengungkap hubungan mendalam antara masa lalu dan masa kini.

Yunani, sumber: iStock)
Yunani, sumber: iStock)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun