Namun, abad ke-19 membawa tantangan yang tidak dapat diatasi. Kekaisaran ini, yang saat itu dikenal sebagai "orang sakit di Eropa", menghadapi pemberontakan internal, tekanan dari kekuatan asing, dan serangkaian kekalahan militer. Perang Dunia Pertama adalah pukulan terakhirnya, dan setelah kekalahan kekaisaran, Mustafa Kemal Atatrk memimpin gerakan nasionalis yang mengakibatkan penghapusan kesultanan dan proklamasi Republik Turki pada tahun 1923.
Atatrk menerapkan serangkaian reformasi radikal untuk memodernisasi negara, mensekulerkan negara, dan mengarahkan Turki ke arah Barat. Reformasi ini meletakkan dasar bagi Turki modern, sebuah negara yang saat ini menjadi jembatan antara timur dan barat, kaya akan sejarah dan budaya.
Sejarah Turki adalah bukti ketahanan dan kemampuan beradaptasi masyarakatnya, yang mencerminkan penaklukan selama berabad-abad, pengaruh budaya, dan transformasi yang terus-menerus. Dari peradaban kuno hingga repvblik modern, Turki tetap menjadi mosaik sejarah menarik yang terus berkembang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H