Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gereja Basilika, Gereja yang Terbuat dari Lava Vulkanik di Ekuador

26 Juli 2024   05:41 Diperbarui: 26 Juli 2024   05:45 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Gereja Basilika Ekuador, sumber:iStock)

Seberapa banyak yang anda ketahui tentang negara Ekuador? Tahukah anda bahwa di Ekuador ada gereja yang terbuat dari lava vulkanik? Saya akan menceritakan sedikit tentang Gereja Basilika kepada anda, simak dan baca sampai selesai!

Gereja Basilika Sumpah Nasional di Quito adalah bukti menarik akan sejarah, iman, dan ketahanan. Kuil megah ini, yang berdiri megah di jantung ibu kota Ekuador, tidak hanya menonjol karena arsitektur Gotik dan jendela kaca patri yang megah, tetapi juga karena detail yang menjadikannya unik di dunia:konstruksinya menggunakan batu vulkanik.

Asal usul Basilika Sumpah Nasional dimulai pada akhir abad ke-19, ketika negara tersebut memutuskan untuk membangun monumen nasional sebagai ucapan terima kasih kepada Hati Kudus Yesus atas konsolidasi kemerdekaan dan perdamaian. Peletakan batu pertama dilakukan pada tahun 1892, dan pembangunannya berlangsung selama beberapa dekade, melalui masa konflik politik dan kesulitan ekonomi.

(Gereja Basilika Ekuador, sumber:iStock)
(Gereja Basilika Ekuador, sumber:iStock)

Hal yang paling menarik dari Basilika adalah penggunaan batu vulkanik dalam strukturnya. Pilihan ini tidak sekedar estetis, tetapi juga mencerminkan geografi dan sejarah vulkanik wilayah Andean tempat Quito berada. Kota ini dikelilingi oleh gunung berapi aktif dan tidak aktif, seperti Cotopaxi, Pichincha dan Antisana, dan penggunaan material ini merupakan penghormatan terhadap tanah Ekuador sendiri.

Basilika ini terkenal dengan gargoylenya, yang bukan patung naga dan binatang mitos tradisional Eropa, melainkan mewakili fauna lokal. Oleh karena itu, kita dapat menemukan sosok iguana, kura-kura, dan hewan asli lainnya yang menghiasi fasad, yang menambah sentuhan khas dan relevan secara budaya pada bangunan tersebut.

(Gereja Basilika Ekuador, sumber:iStock)
(Gereja Basilika Ekuador, sumber:iStock)

Bagian dalam gereja juga sama mengesankannya. Langit-langitnya yang tinggi, bagian tengahnya yang luas, dan jendela kaca patri berwarna-warni menceritakan kisah-kisah alkitabiah dan momen-momen penting dalam sejarah Ekuador. Cahaya yang menembus jendela kaca patri menciptakan suasana mistis dan tentram, membawa pengunjung ke tempat kontemplasi dan penghormatan.

Salah satu fitur paling menonjol dari Basilika Sumpah Nasional adalah menaranya, yang menawarkan pemandangan panorama Quito. Pengunjung dapat menaiki tangga dan lorong sempit untuk mencapai puncak dan menikmati pemandangan kota dan gunung berapi di sekitarnya yang tak tertandingi. Pendakian ini, meskipun menantang, merupakan pengalaman berharga bagi mereka yang mencari perspektif berbeda tentang Quito.

(Gereja Basilika Ekuador, sumber:iStock)
(Gereja Basilika Ekuador, sumber:iStock)

Meski memiliki keindahan dan kemegahan, Basilika Sumpah Nasional juga diselimuti aura misteri dan legenda. Salah satu pendapat yang paling terkenal adalah bahwa gereja tidak boleh selesai sepenuhnya, karena dikatakan bahwa pada hari selesainya gereja, akhir dunia akan tiba. Takhayul ini menambah lapisan intrik dan keingintahuan tentang bangunan tersebut, membuat orang terus menebak-nebak dan mendorong kunjungan untuk mengetahui lebih banyak tentang rahasianya.

Fakta menarik tambahan tentang Basilika Sumpah Nasional adalah salah satu gereja terbesar di Amerika Latin, dengan panjang 140 meter dan tinggi menara utamanya 115 meter. Selain itu, terdapat 24 kapel internal, masing-masing didedikasikan untuk provinsi Ekuador, yang melambangkan persatuan dan keragaman negara.

(Gereja Basilika Ekuador, sumber:iStock)
(Gereja Basilika Ekuador, sumber:iStock)

Basilica of the National Vow tidak hanya menjadi tempat ibadah, namun juga simbol identitas Ekuador, sebuah mahakarya arsitektur dan pengingat sejarah vulkanik yang membentuk tanah negara Amerika Selatan ini. Kehadirannya yang mengesankan, detail uniknya, dan hubungannya dengan alam setempat menjadikannya tujuan penting bagi mereka yang ingin menjelajahi jantung budaya dan spiritual Ekuador.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun