Berapa banyak yang anda ketahui tentang Cleopatra? Temukan 10 fakta yang tidak banyak diketahui tentang firaun terakhir Mesir.
Cleopatra VII, ratu terakhir Mesir, telah menjadi sosok yang diselimuti misteri dan daya tarik selama berabad-abad. Kehidupannya diceritakan dalam buku, film, dan legenda, namun selain kisah cintanya dengan Julius Caesar dan Mark Antony, ada banyak aspek kehidupannya yang masih berada dalam bayang-bayang sejarah. Di sini kami menyajikan sepuluh fakta yang kurang diketahui tentang firaun yang penuh teka-teki ini.
1. Silsilah Makedonia: Meskipun Cleopatra dikenal sebagai ratu Mesir, keluarganya berasal dari Makedonia. Dinasti Ptolemeus merupakan keturunan salah satu jenderal Alexander Agung, Ptolemy I Soter, dan memerintah Mesir selama hampir 300 tahun. Cleopatra adalah salah satu dari sedikit orang di garis keturunannya yang belajar bahasa Mesir dan mengadopsi adat istiadat bangsanya.
2. Polyglot terampil: Cleopatra berbicara setidaknya tujuh bahasa. Selain bahasa Yunani dan Mesir, ia konon menguasai bahasa Ibrani, Aram, Persia, Suriah, Etiopia, dan Latin. Kemampuan ini memungkinkannya berkomunikasi dengan berbagai bangsa dan penguasa tanpa memerlukan penerjemah, yang merupakan aspek penting dalam diplomasi dan perdagangan.
3. Intelektual dan ilmiah: Di luar kecantikan dan kecerdasan politiknya, Cleopatra adalah seorang intelektual yang sangat menyukai sains. Ia belajar matematika, filsafat, astronomi dan kedokteran. Dia dikatakan telah menulis beberapa risalah medis dan tertarik dengan kemajuan ilmu pengetahuan pada masanya.
4. Citra seorang ratu yang kuat: Bertentangan dengan citra Cleopatra yang menggoda dan sembrono, dia adalah seorang pemimpin yang licik dan pragmatis. Dia menggunakan kecerdikannya untuk menstabilkan kerajaannya dan mempertahankan kemerdekaannya dari Kekaisaran Romawi yang kuat. Hubungannya dengan Julius Caesar dan Mark Antony tak hanya romantis, tapi juga strategi politik.
5. Kemegahan Alexandria: Cleopatra adalah promotor besar kota Alexandria, salah satu pusat kebudayaan kuno yang paling penting. Di bawah pemerintahannya, Perpustakaan Alexandria dan Museum menjadi pusat ilmu pengetahuan, menarik para sarjana terhebat pada masa itu.
6. Ketertarikannya pada kimia dan kecantikan: Cleopatra dikenal karena eksperimennya dengan kosmetik dan wewangian. Dia mengembangkan salep dan parfumnya sendiri, menggunakan bahan-bahan eksotik seperti mur, kapulaga, dan kayu manis. Beberapa sejarawan bahkan percaya bahwa dia bisa menjadi pionir dalam penggunaan teknik penyulingan untuk membuat parfum.
7. Kematian Cleopatra yang mistis: Legenda mengatakan bahwa Cleopatra bunuh diri dengan membiarkan seekor ular asp menggigitnya, namun kenyataannya bisa jadi lebih rumit. Beberapa sejarawan berpendapat bahwa dia mungkin menggunakan racun yang cepat dan efektif, seperti campuran hemlock, aconite, dan opium, untuk memastikan kematian yang cepat dan tanpa rasa sakit.
8. Pengaruhnya di Roma: Cleopatra mempunyai pengaruh yang besar di Roma, terutama melalui hubungannya dengan Julius Caesar dan Mark Antony. Setelah kematiannya, kebudayaan Mesir meninggalkan jejak di Roma, terlihat dalam seni, arsitektur, dan agama. Sosoknya bahkan menjadi simbol kekuatan feminin dan eksotisme.
9. Warisannya pada koin dan patung: Cleopatra adalah firaun pertama yang muncul pada koin dengan gambarnya sendiri, yang membantu memperkuat kehadiran dan otoritasnya di antara rakyatnya. Penggambaran Cleopatra pada patung dan koin seringkali menunjukkan ciri-ciri maskulinnya, sebuah taktik untuk menekankan kekuasaan dan legitimasinya sebagai seorang penguasa.
10. Mitos kecantikan Cleopatra: Meskipun sejarah mengingatnya sebagai wanita dengan kecantikan luar biasa, catatan kontemporer menunjukkan bahwa daya tariknya lebih terletak pada kecerdasan, karisma, dan keterampilan diplomatiknya daripada penampilan fisiknya. Plutarch menulis bahwa kecantikannya tidak luar biasa, tetapi pesona dan percakapannya membuatnya sangat menarik.
Cleopatra tetap menjadi sosok menarik yang warisannya melampaui mitos dan legenda yang mengelilinginya. Kehidupannya merupakan perpaduan antara politik, cinta, kecerdasan, dan tragedi, menjadikannya salah satu wanita paling menarik dalam sejarah kuno.
Cleopatra bukan hanya seorang pemimpin politik dan tokoh intelektual, tetapi juga ahli strategi militer. Selama masa pemerintahannya, ia secara pribadi beberapa kali memimpin armada dan tentara. Salah satu kampanye yang paling menonjol adalah partisipasinya dalam Pertempuran Actium pada tahun 31 SM, di mana ia mendukung Mark Antony melawan kekuatan Oktavianus. Meskipun mereka pada akhirnya dikalahkan, partisipasi langsungnya dalam pertempuran tersebut menunjukkan keterampilan dan keberaniannya sebagai seorang komandan militer, sebuah aspek yang jarang disorot dalam narasi populer tentang kehidupannya.
