Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jibon Tari: Perahu Rumah Sakit di Bangladesh

25 Juli 2024   15:40 Diperbarui: 25 Juli 2024   15:41 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Jibon Tari Bangladesh, sumber:alamy.com)

Seberapa banyak yang anda ketahui tentang negara Bangladesh? Tahukah anda bahwa di Bangladesh ada perahu rumah sakit yang berjalan di sungai? Saya akan menceritakan sedikit tentang jibon tari kepada anda, simak dan baca sampai selesai!

Di jantung Bangladesh, tempat sungai berkelok-kelok dan menjadi jaringan penting bagi jutaan orang, sebuah kapal rumah sakit bergerak, membawa harapan dan perawatan medis bagi komunitas paling terpencil dan rentan. Kapal yang dikenal dengan nama Jibon Tari yang namanya berarti "Perahu Kehidupan" ini merupakan keajaiban terapung umat manusia dan contoh bagaimana inovasi dan kasih sayang dapat mengubah kehidupan.

Jibon Tari diresmikan pada tahun 1999 oleh LSM Impact Foundation Bangladesh, dengan visi memberikan layanan medis penting ke wilayah-wilayah yang infrastruktur kesehatannya hampir tidak ada. Di negara yang sebagian besar penduduknya tinggal di daerah pedesaan terpencil, kapal rumah sakit ini telah menjadi penyelamat, mengarungi sungai-sungai paling terpencil dan membawa serta awak dokter, perawat, dan teknisi kesehatan yang berdedikasi.

Di atas kapal Jibon Tari terdapat berbagai fasilitas kesehatan antara lain ruang operasi, kantor, laboratorium, dan area pemulihan. Kapal ini dilengkapi untuk melakukan operasi kompleks, perawatan gigi, pemeriksaan oftalmologi dan memberikan perawatan medis umum. Semua ini dapat terwujud berkat dedikasi para profesional kesehatan yang bekerja tanpa kenal lelah untuk merawat mereka yang paling membutuhkan.

Salah satu kisah paling mengharukan dalam Jibon Tari adalah tentang seorang anak laki-laki bernama Rahim, yang lahir dengan bibir sumbing di sebuah desa kecil di tepi sungai. Selama bertahun-tahun, Rahim dan keluarganya hidup dalam penderitaan karena tidak dapat mengakses operasi yang dapat memperbaiki kondisinya. Namun ketika Jibon Tari tiba di desa mereka, segalanya berubah. Para dokter di kapal melakukan operasi yang dibutuhkan Rahim, mengubah hidupnya dan memberinya kesempatan untuk masa depan tanpa stigma atau hambatan fisik.

(Jibon Tari Bangladesh, sumber:alamy.com)
(Jibon Tari Bangladesh, sumber:alamy.com)

Jibon Tari tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan, namun juga mengedukasi masyarakat tentang pencegahan penyakit, kebersihan, dan pentingnya kesehatan ibu dan anak. Melalui lokakarya dan program pendidikan, tim kapal memberdayakan masyarakat dengan pengetahuan yang memungkinkan mereka meningkatkan kondisi kehidupan mereka secara berkelanjutan.

Misi Jibon Tari adalah pengingat akan kekuatan solidaritas dan empati. Di dunia yang kesenjangan akses terhadap kesehatan masih sangat buruk, kapal rumah sakit ini mewakili secercah harapan dan contoh nyata bahwa umat manusia dapat bersatu menghadapi tantangan terbesar. Jibon Tari terus mengarungi sungai-sungai di Bangladesh, tidak hanya membawa serta layanan kesehatan, namun juga janji masa depan yang lebih baik bagi ribuan orang.

Jibon Tari, sejak diluncurkan, telah merawat lebih dari 1,5 juta pasien dan melakukan lebih dari 50.000 operasi. Kapal rumah sakit ini tidak hanya menyediakan layanan medis penting, namun juga memainkan peran penting dalam melatih para profesional kesehatan setempat, memastikan bahwa masyarakat di tepi sungai dapat mempertahankan tingkat perawatan medis dasar bahkan ketika kapal tidak ada.

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun