Di utara Spanyol, di antara perbukitan hijau Cantabria, ada sebuah tempat yang seolah-olah seperti di negeri dongeng. Santillana del Mar, yang dikenal oleh banyak orang sebagai kota tiga kebohongan - tidak suci, tidak datar, juga tidak memiliki laut -, bersembunyi di jalan-jalan berbatu dan rumah-rumah abad pertengahan yang memiliki sejarah penuh keajaiban dan misteri.
Santillana del Mar adalah salah satu tempat di mana waktu seolah berhenti. Berjalan melalui jalan-jalannya yang sempit, diapit oleh bangunan-bangunan batu dan balkon kayu yang dihiasi bunga-bunga, pasti akan terasa seperti dibawa ke era lain. Perasaan pesona ini diperkuat oleh legenda dan cerita seputar kota, banyak di antaranya berkisar pada asal-usul dan sejarahnya.
Legenda mengatakan bahwa Santillana del Mar didirikan pada abad ke-9, di sekitar Gereja Kolegiat Santa Juliana, sebuah biara yang dibangun untuk menghormati seorang martir muda Romawi yang jenazahnya dibawa ke wilayah tersebut. Gereja perguruan tinggi ini, dengan faade Romawi yang mengesankan dan biara yang penuh dengan patung-patung, adalah jantung spiritual kota dan tempat di mana Anda dapat menghirup suasana meditasi dan misteri.
Namun, keajaiban Santillana del Mar yang sebenarnya terletak pada cerita populer dan kepercayaan penduduknya. Dikatakan bahwa pada malam tanpa bulan, jalan-jalan kota dilalui oleh bayangan dan hantu yang mengingat masa lalu. Beberapa orang mengaku pernah melihat seorang ksatria abad pertengahan berkendara melewati gang-gang, tanpa lelah mencari kekasihnya yang hilang. Yang lain berbicara tentang cahaya misterius yang terlihat menari di atap, seolah-olah mereka adalah peri atau goblin yang bermain dalam kegelapan.
Salah satu cerita yang paling terkenal adalah tentang pohon ajaib yang terletak di pinggiran kota. Menurut tradisi, pohon ini ditanam oleh seorang alkemis yang tinggal di Santillana del Mar berabad-abad yang lalu. Dikatakan bahwa sang alkemis menemukan rahasia kehidupan abadi dan menyembunyikannya di akar pohon. Mereka yang berani mendekat pada malam hari mengaku mendengar bisikan-bisikan yang datang dari dedaunan, seolah pohon itu menyimpan rahasia masa lalu.
Selain legenda-legenda tersebut, Santillana del Mar telah menyaksikan peristiwa-peristiwa sejarah yang meninggalkan bekas yang tak terhapuskan pada karakternya. Selama Abad Pertengahan, kota ini makmur berkat lokasinya yang strategis di jalur ziarah ke Santiago de Compostela. Para peziarah, yang tertarik dengan ketenaran Gereja Kolegiat Santa Juliana, membawa serta cerita dan kepercayaan dari tempat yang jauh, memperkaya warisan budaya dan magis Santillana del Mar.
Belakangan ini, kota ini telah menjadi lokasi syuting film dan serial televisi yang berupaya menampilkan suasana unik dan keindahannya yang tak lekang oleh waktu. Pengunjung yang datang ke Santillana del Mar, baik tertarik dengan sejarahnya, arsitekturnya atau legendanya, pasti merasa terpesona oleh pesonanya.
Santillana del Mar bukan hanya sebuah kota, ini adalah sebuah perjalanan melintasi waktu dan imajinasi. Setiap batu, setiap sudut, menyimpan cerita yang menunggu untuk ditemukan. Penduduknya, yang bangga dengan warisan mereka, menjaga tradisi dan legenda tetap hidup, membaginya dengan mereka yang cukup beruntung untuk mengunjungi sudut ajaib Spanyol ini.
Oleh karena itu, saat malam tiba dan bayang-bayang semakin memanjang di jalanan Santillana del Mar, orang pasti berpikir bahwa, mungkin, di tempat yang mempesona ini, legenda dan kenyataan saling terkait, menciptakan keajaiban yang bertahan selama berabad-abad. Santillana del Mar, dengan aura misteri dan keindahan abadinya, tetap menjadi kesaksian hidup bahwa, di beberapa tempat di dunia, keajaiban benar-benar ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H