Tahukah anda bahwa Leviathan ditemukan di Antartika? Temukan sejarah menarik Kaikaifilu Hervei, simak dan baca sampai selesai!
Dalam sebuah penemuan yang menjanjikan untuk menulis ulang sejarah predator laut prasejarah, tim ahli paleontologi dari Universitas Chile telah menemukan sisa-sisa fosil reptil laut raksasa di bebatuan terpencil di Antartika. Predator raksasa yang diberi nama Kaikaifilu Hervei ini mewakili spesies baru mosasaurus yang mendominasi lautan pada akhir periode Kapur, sekitar 66 juta tahun yang lalu.
Predator Legendaris
Kaikaifilu Hervei, dinamai untuk menghormati dewa laut budaya Mapuche dan ahli geologi Chili terkemuka Francisco Herv, adalah mosasaurus yang panjangnya sekitar 10 meter. Mosasaurus adalah reptil laut raksasa yang menggunakan sirip dan ekor panjangnya untuk meluncur cepat melintasi lautan purba. Penemuan spesimen ini di Pulau Seymour di Semenanjung Antartika hanyalah fosil tengkorak mosasaurus kedua yang ditemukan di wilayah ini, dan ukuran serta karakteristik anatominya menjadikannya salah satu temuan paleontologi terpenting di Antartika.
Wahyu dari Masa Lalu
Penemuan Kaikaifilu Hervei penting bukan hanya karena ukurannya, tetapi juga karena memberikan pencerahan baru tentang keanekaragaman fauna laut di belahan bumi selatan pada masa Kapur. Sebelumnya, fosil mosasaurus di Antartika langka dan sering kali terdiri dari gigi-gigi terisolasi yang dikaitkan dengan spesies yang diketahui dari belahan bumi utara. Namun, anatomi tengkorak Kaikaifilu menunjukkan bahwa banyak dari gigi yang berbeda ini mungkin berasal dari spesies yang sama, suatu kondisi yang dikenal sebagai heterodontia. Hal ini menyiratkan bahwa keanekaragaman mosasaurus di Antartika mungkin terlalu dibesar-besarkan.
Ekosistem yang Kaya dan Kompleks
Selama Zaman Kapur Akhir, Antartika merupakan tempat yang jauh lebih hangat dan lautannya penuh dengan kehidupan. Kaikaifilu mungkin memakan reptil laut besar lainnya, seperti plesiosaurus aristonectes, yang banyak terdapat di wilayah tersebut dan makan dengan menyaring mangsa kecil dari air. Penemuan Kaikaifilu menambah bagian penting dalam pemahaman ekosistem Antartika pada saat itu, melengkapi gambaran rantai makanan laut sebelum kepunahan massal yang memusnahkan dinosaurus.
Pentingnya Penemuan
Rodrigo Otero, ahli paleontologi utama penelitian tersebut, menyoroti bahwa penemuan ini menantang persepsi sejarah tentang distribusi dan keanekaragaman reptil laut. "Meningkatnya keanekaragaman reptil laut endemik Zaman Kapur di belahan bumi selatan mengubah paradigma sejarah," kata Otero.Â
Penemuan Kaikaifilu Hervei tidak hanya memberikan pemahaman baru tentang raksasa laut yang pernah mendominasi lautan Antartika, tetapi juga menggarisbawahi pentingnya penelitian paleontologi di wilayah terpencil. Ketika para ilmuwan terus mengeksplorasi ekosistem purba ini, setiap temuan baru memberikan informasi berharga tentang bagaimana perubahan iklim dan lingkungan di masa lalu mempengaruhi evolusi dan kepunahan spesies laut.
Kaikaifilu Hervei hidup pada masa Maastrichtian, periode terakhir Zaman Kapur, sekitar 66 juta tahun yang lalu. Selama ini, Antartika memiliki iklim yang jauh lebih hangat dan tertutup hutan serta dihuni oleh beragam fauna laut. Fauna Antartika termasuk reptil laut seperti plesiosaurus dan mosasaurus lainnya, serta burung primitif dan berbagai invertebrata laut. Ekosistem yang berkembang ini ada sebelum kepunahan massal yang memusnahkan dinosaurus dan banyak bentuk kehidupan lainnya pada akhir Zaman Kapur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H