Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Oymyakon, Kota Terdingin di Dunia

25 Juli 2024   04:36 Diperbarui: 25 Juli 2024   04:42 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terletak di Siberia yang luas dan terpencil, kota kecil Oymyakon dikenal sebagai tempat berpenghuni terdingin di planet ini. Pemukiman terpencil ini, dengan populasi hanya 500 orang, telah menarik perhatian dunia karena suhu ekstrem dan kemampuannya menentang sifat manusia.

Oymyakon, yang ironisnya diterjemahkan menjadi "air yang tidak membeku", mencatat suhu serendah -67,7 derajat Celcius. Rekor ini dibuat pada tahun 1933, dan sejak itu, kota ini mempertahankan ketenarannya sebagai sudut terdingin di mana manusia memutuskan untuk tinggal. Namun apa yang menyebabkan orang-orang ini menghadapi kondisi ekstrim seperti itu?

Kehidupan di Oymyakon selalu penuh tantangan. Selama bulan-bulan musim dingin, yang bisa berlangsung hingga sembilan bulan, siang hari pendek dan malam tidak ada habisnya. Infrastruktur kota disesuaikan dengan kondisi, dengan rumah-rumah yang dibangun di atas panggung untuk mencegah panas dari rumah-rumah mencairkan lapisan es. Pipa air hampir tidak ada, dan layanan dasar seperti listrik dan gas sangat penting untuk kelangsungan hidup.

Penduduk Oymyakon telah mengembangkan cara cerdik untuk beradaptasi dengan lingkungan yang tidak bersahabat ini. Pola makannya, misalnya, sebagian besar berbasis daging, karena pertanian hampir tidak mungkin dilakukan karena tanah yang beku. Ikan beku dan daging rusa merupakan makanan pokok, dan teknik pengawetan sangat penting untuk memastikan pasokan yang konstan selama musim dingin yang panjang.

(Oymyakon, sumber: iStock)
(Oymyakon, sumber: iStock)

Meski kondisinya sulit, kehidupan di Oymyakon memiliki aspek positifnya. Masyarakatnya sangat erat, ikatan kekeluargaan dan lingkungan sangat kuat. Perayaan dan kemeriahan setempat memberikan momen kegembiraan dan kebersamaan di tengah cuaca dingin yang tak henti-hentinya. Selain itu, lanskap musim dingin Siberia memiliki keindahan yang alami dan spektakuler yang hanya dapat ditandingi oleh beberapa tempat di dunia.

Isolasi Oymyakon juga melindungi penduduknya dari banyak pandemi dan masalah global yang mempengaruhi belahan dunia lain. Kemandirian dan ketahanan merupakan ciri khas warga yang berani menghadapi tantangan sehari-hari yang dibebankan alam kepada mereka.

Ketenaran Oymyakon telah menarik semakin banyak wisatawan pemberani yang ingin merasakan langsung kondisi ekstremnya. Para pengunjung ini, meskipun hanya sementara, diterima dengan keramahtamahan dan rasa ingin tahu. Kedatangan orang asing membawa sedikit peningkatan ekonomi namun cukup menggembirakan bagi kota ini, meskipun hal ini juga menimbulkan tantangan dalam hal keberlanjutan dan pelestarian cara hidup masyarakat setempat.

Oymyakon tidak hanya terkenal karena suhunya yang ekstrim, tetapi juga karena letak geografisnya yang unik. Letaknya di "Kutub Dingin", sebuah wilayah di Yakutia, Rusia, dimana kondisi cuaca ekstrim disebabkan oleh posisinya yang berada di lembah yang dikelilingi pegunungan. Lembah ini bertindak sebagai perangkap alami bagi udara dingin, menyebabkan suhu turun ke tingkat yang sangat rendah.

Oymyakon dikenal juga karena ketahanan penduduknya. Fakta yang aneh adalah sekolah hanya tutup ketika suhu turun di bawah -52 derajat Celcius. Meskipun cuaca dingin, anak-anak secara teratur menghadiri kelas-kelas, menunjukkan kemampuan beradaptasi dan kekuatan komunitas yang luar biasa

(Oymyakon, sumber: iStock)
(Oymyakon, sumber: iStock)

Singkatnya, Oymyakon adalah bukti kemampuan manusia untuk beradaptasi dan berkembang dalam kondisi yang paling buruk. Kota kecil di Siberia ini tidak hanya menunjukkan kepada kita ketangguhan dan kecerdikan penduduknya, namun juga mengajak kita untuk merefleksikan hubungan kita dengan lingkungan dan keajaiban alam yang ekstrim. Apakah anda berani mengunjungi atau bahkan tinggal di kota berpenduduk terdingin di dunia? Jawaban atas pertanyaan ini dapat mengungkapkan banyak hal tentang diri anda dan juga tentang sudut menakjubkan planet kita ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun