Seberapa banyak yang anda ketahui tentang bangsa Viking? Bagaimanakah cara hidup mereka? Saya akan menceritakan sedikit tentang cara hidup bangsa viking, simak dan baca sampai selesai.
Di tengah kabut di utara, di mana matahari nyaris tidak menyentuh cakrawala selama musim dingin, bangsa Viking, para pejuang legendaris dan penjelajah pemberani, membentuk budaya yang masih memesona dan membingungkan hingga saat ini.Â
Bagian penting dalam hidupnya, yang sering kali dibayangi oleh perang dan eksploitasi maritimnya, adalah memasak. Apa yang dimakan orang Viking? Pertanyaan ini membawa kita pada perjalanan melintasi fjord berkabut dan hutan purba, mengungkap misteri pola makan yang menopang para pelaut tangguh ini.
Bayangkan diri anda berada di pemukiman Viking. Udara dipenuhi aroma asap kayu dan laut. Bangsa Viking, yang dikenal karena kemampuannya beradaptasi dengan lingkungan yang keras, memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia secara maksimal. Dalam skenario ini, laut adalah penyedia yang baik. Ikan dan kerang merupakan bagian penting dari makanan mereka.Â
Bayangkan jaring yang dipenuhi ikan haring, cod, dan ikan lainnya, yang merupakan sumber daya yang berlimpah dan sangat penting. Mereka tidak hanya menyediakan makanan segar, namun melalui teknik pengasinan dan pengeringan, mereka menjadi makanan awetan yang penting untuk bertahan hidup di bulan-bulan musim dingin yang panjang.
Namun bangsa Viking tidak hanya hidup di laut. Bumi, yang sama keras dan murah hati, menawarkan buahnya. Di peternakan Viking, babi, domba, dan sapi dihargai tidak hanya karena dagingnya, tetapi juga karena produk lainnya seperti susu, yang diubah menjadi mentega dan keju. Bayangkan asap rumah Viking yang berkelok-kelok, dengan kuali di atas api tempat semur daging dengan bumbu liar dimasak perlahan.
Dan bagaimana dengan hasil panennya. Meskipun iklimnya dingin, bangsa Viking menanam jelai dan gandum hitam, yang penting untuk makanan mereka. Sereal ini digunakan untuk membuat roti pipih atau bubur, yang merupakan elemen dasar dalam makanan mereka. Di dunia tanpa gula rafinasi, rasa manis dihasilkan oleh buah-buahan liar, seperti blueberry dan raspberry, yang juga dipanen.
Berburu dan meramu merupakan kegiatan yang saling melengkapi. Di hutan utara yang lebat, bangsa Viking berburu rusa, rusa, dan babi hutan. Hutan juga merupakan harta karun berupa kacang-kacangan, jamur, dan rempah-rempah, yang merupakan elemen penting untuk memberi rasa dan variasi pada masakan mereka.
Namun tidak semua makanan Viking adalah kelangsungan hidup dan rezeki. Ada juga komponen kesenangan dan perayaan. Selama pesta, yang dirayakan pada saat kemenangan atau perayaan, meja dipenuhi dengan makanan lezat terbaik: daging panggang, ikan asap dan mungkin, bagi yang paling beruntung, rempah-rempah dan anggur yang dibawa dari negeri yang jauh melalui jalur perdagangan mereka yang luas. Selain mengeringkan dan mengasinkan ikan, bangsa Viking juga mengasapi daging dan ikan untuk mengawetkannya. Mereka juga menggunakan metode seperti fermentasi; Misalnya, 'srstmming', sejenis ikan haring yang difermentasi, adalah makanan tradisional.
Pola makan yang kaya dan bervariasi ini merupakan cerminan dari kemampuan beradaptasi dan ketahanan bangsa Viking. Setiap elemen makanan mereka tidak hanya merupakan sarana untuk bertahan hidup, namun juga merupakan simbol keselarasan mereka dengan alam dan kemampuan mereka untuk mengarungi tidak hanya lautan, namun juga tantangan lingkungan. Di meja Viking, kehidupan sehari-hari dan perayaan, rezeki dan kesenangan saling terkait, membentuk bagian mendasar, namun sering terlupakan, dari mosaik budaya mereka.
Jadi, ketika kabut terangkat dan matahari tengah malam bersinar di atas fjord, semangat bangsa Viking tetap hidup, tidak hanya dalam kisah-kisah dan kapal-kapal mereka, tetapi juga dalam sisa-sisa rumah mereka dan dalam kisah-kisah yang diceritakan melalui tulang-tulang dan benih-benih yang ditemukan. di tanah. Dalam makanan mereka, seperti dalam kehidupan mereka, orang-orang Viking mencerminkan dunia yang penuh kontras, tantangan, dan hubungan mendalam dengan dunia di sekitar mereka, sebuah misteri menarik yang terus kita pecahkan hingga saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H