Pada tahun 1791, saat mengerjakan Requiemnya, Mozart jatuh sakit parah. Ironisnya dan tragis, pria yang telah menghidupkan begitu banyak mahakarya meninggal pada tanggal 5 Desember 1791 pada usia 35 tahun, meninggalkan Requiemnya yang belum selesai.
Kematian Mozart diselimuti misteri dan spekulasi. Beberapa orang percaya dia diracuni, yang lain percaya dia adalah korban penyakit umum. Faktanya adalah kematiannya menandai berakhirnya era musik klasik.
Mozart meninggalkan warisan musik yang tak tertandingi: lebih dari 600 karya mulai dari simfoni dan konser hingga opera dan musik kamar. Pengaruhnya melampaui waktu dan batas, menginspirasi generasi musisi dan pecinta musik. Kisah Mozart adalah kisah tentang bakat yang tak tertandingi, hasrat terhadap musik, dan kehidupan yang dijalani secara intens di bawah bayang-bayang kematian. Musiknya, yang abadi dan awet muda, tetap menjadi bukti kejeniusan dan kemanusiaannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H