Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Papirus Kitab Orang Mati: Naskah Mistis Mesir Kuno

24 Juli 2024   08:13 Diperbarui: 24 Juli 2024   08:37 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Papirus Kitab Orang Mati, sumber:iStock)

Tahukah anda kitab rahasia kematian karya Mesir kuno? Tahukah anda bahwa karya Mesir kuno ini lebih dari sekedar panduan untuk akhirat? Saya akan menceritakan sedikit tentang kitab orang mati naskah misterius asal Mesir kuno kepada anda, simak dan baca sampai selesai!

Di tengah waktu, di tanah kuno Mesir, sebuah teks mistis dan misterius dipalsukan, yang sekarang dikenal sebagai "Kitab Orang Mati". Naskah misterius ini bukanlah sebuah buku dalam pengertian konvensional, namun kumpulan mantra, ritual dan pengetahuan, yang dimaksudkan untuk membimbing orang yang meninggal dalam perjalanan mereka melalui Duat, dunia bawah tanah Mesir, dan menuju kehidupan abadi.

Nama asli dalam bahasa Mesir kuno, "The Book of Emerging into the Day" atau "Kitab yang Muncul ke dalam Cahaya," menawarkan petunjuk tentang sifat aslinya. Bukan sekadar panduan pemakaman sederhana, namun merupakan rute terperinci, sarat dengan simbolisme dan kebijaksanaan esoteris, yang dirancang untuk membantu jiwa mengatasi tantangan di akhirat.

(Papirus Kitab Orang Mati, sumber:iStock)
(Papirus Kitab Orang Mati, sumber:iStock)

Asal usul Kitab Orang Mati berasal dari Kerajaan Baru Mesir, sekitar tahun 1550 SM, namun akarnya masuk lebih dalam ke dalam sejarah Mesir, berkembang dari teks pemakaman yang lebih tua seperti Teks Piramida dan Teks Sarkofagus. Tulisan-tulisan ini eksklusif untuk para firaun dan bangsawan, namun Kitab Orang Mati mendemokratisasikan akses menuju akhirat, tersedia bagi siapa saja yang mampu membelinya.

Setiap salinan Kitab Orang Mati adalah unik, dipersonalisasi untuk pemiliknya. Mantra tersebut, yang dikenal sebagai "rumus" atau "bab", ditulis pada papirus dan sering kali disertai dengan ilustrasi yang hidup dan penuh warna. Mantra ini mencakup berbagai tujuan: perlindungan dari bahaya, pengetahuan tentang para dewa dunia bawah, nasihat untuk menjatuhkan hukuman kepada Osiris, di mana hati orang yang meninggal ditimbang dengan bulu kebenaran.

Salah satu elemen paling menarik dari Kitab Orang Mati adalah kekayaan simbologinya. Orang Mesir kuno percaya bahwa kata-kata dan gambar memiliki kekuatan yang melekat. Dengan demikian, tindakan memiliki dan dikuburkan bersama kitab ini tidak hanya bersifat simbolis; itu adalah bentuk nyata dari sihir dan perlindungan.

(Papirus Kitab Orang Mati, sumber:iStock)
(Papirus Kitab Orang Mati, sumber:iStock)

Analisis modern terhadap Kitab Orang Mati telah mengungkapkan banyak hal tentang keyakinan agama dan pandangan dunia Mesir. Misalnya, konsep "ma'at," atau harmoni dan ketertiban, merupakan inti etika Mesir dan penting bagi kesuksesan di akhirat. Jiwa orang yang meninggal perlu membuktikan bahwa ia telah hidup sesuai dengan prinsip-prinsip ini untuk mendapatkan tempat di ladang alang-alang, sebuah surga yang indah.

Meskipun terutama dikaitkan dengan Mesir, Kitab Orang Mati juga dipengaruhi oleh budaya sekitarnya. Ketika Mesir berinteraksi dengan masyarakat dan peradaban lain melalui perdagangan dan penaklukan, unsur-unsur keyakinan dan praktik keagamaannya diintegrasikan ke dalam buku ini.

Saat ini, Kitab Orang Mati tetap menjadi sumber daya tarik dan misteri. Bagi para ahli Mesir Kuno, ini adalah jendela yang sangat berharga menuju dunia spiritual dan kehidupan sehari-hari masyarakat Mesir kuno, sementara bagi masyarakat umum, ini terus menimbulkan rasa kagum dan keingintahuan. Teks kuno ini bukan sekadar artefak masa lalu; adalah pengingat abadi akan pencarian makna, transendensi, dan pemahaman manusia akan misteri besar kematian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun