Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Perjalanan Hidup yang Luar Biasa dari Joana of Arc

23 Juli 2024   23:26 Diperbarui: 23 Juli 2024   23:31 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahukah anda kisah nyata dari pahlawan wanita dan orang suci Perancis ini? Saya lan menceritakan tentang  kehidupan yang sangat menarik dari Joan of Arc kepada anda, simak dan baca sampai selesai!

Kisah Joan of Arc, Maid of Orleans, merupakan perpaduan antara keberanian, mistisisme, dan tragedi. Sosoknya melampaui kerangka sejarah belaka hingga menjadi simbol kepahlawanan dan iman yang abadi. Namun apa yang sebenarnya kita ketahui tentang remaja putri yang menentang konvensi pada masanya untuk mengubah jalannya sejarah?

Lahir pada tahun 1412 di Domrmy, sebuah kota kecil di Perancis, Joan dibesarkan di negara yang dilanda Perang Seratus Tahun melawan Inggris. Perang ini bukan hanya perebutan wilayah, tetapi juga konfrontasi dinasti untuk memperebutkan takhta Prancis. Situasi di Perancis sangat menyedihkan; Inggris menguasai sebagian besar wilayah, termasuk Paris.

(Joana of Arc, sumber: iStock)
(Joana of Arc, sumber: iStock)

Bagian luar biasa dari kisah Joan dimulai pada usia tiga belas tahun, ketika dia mengaku mendapat penglihatan tentang tokoh-tokoh suci, termasuk malaikat agung Michael, Saint Catherine, dan Saint Margaret. Visi ini memberinya misi ilahi: mengusir Inggris dari Prancis dan membawa Dauphin Charles (yang kemudian dikenal sebagai Charles VII) ke Reims untuk penobatannya.

Pada usia enam belas tahun, dengan tekad yang tak tergoyahkan, Juana meyakinkan Dauphin akan misi ilahinya. Dia dilengkapi dengan baju besi, spanduk, dan pasukan kecil untuk membebaskan kota Orleans yang terkepung. Kehadirannya mengilhami pasukan Prancis meraih kemenangan mengejutkan pada tahun 1429. Prestasi ini tidak hanya mengubah jalannya perang, tetapi juga mengubah Joan menjadi ikon harapan dan keberanian nasional.

(Joana of Arc, sumber: iStock)
(Joana of Arc, sumber: iStock)

Juana mengaku penglihatannya dimulai sejak usia dini, sekitar 13 tahun. Ini tidak hanya bersifat visual, tetapi juga melibatkan pesan-pesan verbal dari tokoh-tokoh suci, sehingga memberikan kesan akan tujuan ilahi. Meski tidak memiliki pelatihan militer formal, Juana menunjukkan keterampilan luar biasa di medan perang. Dia menjadi pemimpin yang inspiratif dan licik, sering kali menawarkan strategi inovatif yang mengejutkan musuh-musuhnya dan memotivasi pasukannya.

(Joana of Arc, sumber: iStock)
(Joana of Arc, sumber: iStock)

Namun, nasibnya berubah secara tragis pada tahun 1430, ketika direbut oleh Burgundia, sekutu Inggris. Setelah diadili karena ajaran sesat yang penuh dengan penyimpangan dan motivasi politik, dia dijatuhi hukuman mati di tiang pancang pada tahun 1431, pada usia muda 19 tahun. Eksekusinya di Rouen merupakan upaya untuk mendiskreditkan tujuan dan karakter ilahinya.

Namun ceritanya tidak berakhir di situ. Dua puluh lima tahun setelah kematiannya, sebuah persidangan baru, yang diprakarsai oleh ibu Joan dan disahkan oleh Paus Calixtus III, membatalkan putusan sebelumnya, menyatakan dia tidak bersalah dan seorang martir. Pada tahun 1920, hampir lima abad setelah kematiannya, Joan dikanonisasi oleh Gereja Katolik, menjadi Saint Joan of Arc.

Warisannya melampaui agama dan sejarah. Joan of Arc menjadi simbol keberanian dan perlawanan, sosok yang menentang norma-norma sosial dan politik pada masanya. Kehidupannya terus menginspirasi karya seni, sastra, dan film, dan ia menjadi pengingat bahwa terkadang keyakinan dan keberanian seseorang dapat mengubah jalannya sejarah. Bukankah menarik bagaimana kisah seorang gadis petani muda dapat terus bergema kuat dalam ingatan kolektif kita?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun