Tahukah anda bahwa Leif Erickson adalah orang Eropa pertama yang tiba di Amerika? Kisah menarik tentang Viking yang mengubah sejarah.
Lef Erickson, juga dikenal sebagai Leifur Eirksson, adalah seorang penjelajah Norse yang lahir sekitar tahun 970 di Islandia, putra Erik si Merah yang terkenal, yang mendirikan koloni Norse pertama di Greenland. Kisah Lef sangat menarik dan penuh petualangan serta penemuan yang menempatkannya sebagai orang Eropa pertama yang mencapai Amerika, berabad-abad sebelum Christopher Columbus.
Kisah Lef Erickson dimulai dengan perjalanannya ke arah barat dari Greenland, dipandu oleh kisah seorang pelaut bernama Bjarni Herjlfsson, yang mengaku pernah melihat daratan tak dikenal di balik lautan. Penasaran dengan cerita-cerita ini, Lef memutuskan untuk menjelajah dan menjelajahi sendiri negeri-negeri ini. Oleh karena itu, antara tahun 999 dan 1002, Lef dan krunya berlayar dengan kapal panjang, kapal Viking yang ikonik, dan berlayar ke barat.
Setelah perjalanan yang penuh ketidakpastian, Lef dan anak buahnya akhirnya melihat daratan. Menurut kisah-kisah Norse, mereka pertama kali tiba di tempat yang mereka gambarkan sebagai Helluland, "negeri batu datar", yang diyakini berhubungan dengan Pulau Baffin, di Kanada saat ini. Mereka melanjutkan perjalanan dan mencapai wilayah yang mereka sebut Markland, "tanah hutan", yang saat ini diidentikkan dengan pantai Labrador.
Tujuan akhir perjalanan mereka adalah tempat yang disebut Lef Vinland, "negeri anggur" atau "negeri tanaman merambat", karena banyaknya buah anggur liar yang mereka temukan. Kebanyakan sejarawan setuju bahwa Vinland terletak di Newfoundland, Kanada modern. Di sini, bangsa Viking membangun pemukiman kecil, yang dikenal sebagai L'Anse aux Meadows, yang telah diidentifikasi sebagai situs arkeologi yang mengkonfirmasi keberadaan Norse di Amerika Utara.
Penemuan Lef Erickson penting tidak hanya karena telah mencapai Amerika, tetapi juga untuk pendirian pemukiman ini, yang menunjukkan bahwa bangsa Viking tidak hanya menjelajahi, tetapi juga berusaha untuk menjajah tanah ini jauh sebelum orang Eropa lainnya bahkan memimpikan keberadaan sebuah benua. di sisi lain Atlantik.
Terlepas dari pencapaian luar biasa ini, kisah Lef Erickson dan perjalanannya ke Vinland hampir terlupakan selama berabad-abad, dibayangi oleh penjelajahan Christopher Columbus di kemudian hari. Namun, warisannya telah muncul kembali dengan kuat di zaman modern, dan saat ini ia diakui sebagai orang Eropa pertama yang menginjakkan kaki di Amerika. Hari Lef Erickson, yang dirayakan pada tanggal 9 Oktober di Amerika Serikat, menghormati ingatan dan kontribusinya terhadap sejarah eksplorasi.
Kehidupan Lef Erickson, penuh keberanian dan keingintahuan, merupakan bukti Zaman Viking dan kapasitas manusia untuk menjelajahi dan menemukan dunia baru. Perjalanannya ke Amerika, meski singkat, meninggalkan jejak sejarah yang tak terhapuskan dan mengingatkan kita akan sejarah eksplorasi manusia yang kaya dan beragam.
Penemuan Vinland oleh Lef Erickson mempunyai dampak yang signifikan terhadap sejarah eksplorasi Norse, tetapi juga terhadap sejarah dunia. Pada tahun 1960, arkeolog Norwegia Helge Ingstad dan istrinya, Anne Stine Ingstad, menemukan situs arkeologi L'Anse aux Meadows di Newfoundland, Kanada.Â
Penemuan ini memberikan bukti konkrit pertama bahwa bangsa Viking telah tiba di Amerika Utara jauh sebelum Christopher Columbus. Penggalian tersebut mengungkapkan sisa-sisa delapan bangunan, peralatan, dan benda bergaya Norse yang menegaskan keberadaan pemukiman Viking. Penemuan ini mengubah persepsi sejarah tentang perjalanan trans atlantik dan kemampuan bangsa Viking untuk menavigasi dan menjajah wilayah baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H